Hangout

6.000 Karyawan Terdampak, Starbucks Indonesia Klarifikasi Isu Dukungan ke Israel


Merespons terhadap seruan boikot yang berkepanjangan, Starbucks Indonesia menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah memberikan dukungan finansial kepada Israel. Pernyataan resmi ini disampaikan melalui akun Instagram resmi Starbucks pada Senin (26/2/2024), sebagai upaya untuk mengklarifikasi isu yang telah beredar luas di masyarakat.

“Starbucks maupun Howard Schultz tidak memberikan dukungan finansial kepada Israel dengan cara apapun,” demikian pernyataan Starbucks dalam website resminya, Senin (27/2/2024). 

Klarifikasi ini muncul setelah berbulan-bulan Starbucks menjadi sasaran boikot oleh konsumen Indonesia, yang merespons isu dukungan perusahaan terhadap Israel dalam konflik Gaza.

Starbucks menekankan bahwa informasi yang salah telah berdampak negatif terhadap operasional perusahaan di Indonesia, tidak hanya bagi perusahaan itu sendiri tetapi juga mitra bisnis lokal, termasuk petani kopi yang mensuplai produk ke gerai-gerai Starbucks. Lebih lanjut, mereka menyatakan bahwa aksi boikot tersebut telah mempengaruhi kesejahteraan karyawannya di Indonesia.

“Penting bagi kami untuk meluruskan hal ini, sebab penyebaran informasi yang salah tidak dapat dibenarkan – dan ini menyangkut lebih dari 6.000 partners (sebutan untuk karyawan), petani kopi, rekan bisnis, supplier hingga penerima manfaat kegiatan social impact kami yang adalah warga negara Indonesia,” jelas Starbucks dalam pernyataannya.

Dalam upaya untuk menegaskan posisinya, Starbucks menyatakan bahwa mereka tidak memiliki kepentingan politik dan tidak pernah menggunakan keuntungan perusahaan untuk mendanai operasional pemerintah atau militer manapun, termasuk Israel.

Starbucks menutup pernyataannya dengan menegaskan komitmen mereka terhadap kemanusiaan, mengutuk segala bentuk kekerasan dan hilangnya nyawa orang tak berdosa, serta segala ujaran kebencian dan penggunaan senjata.

Back to top button