News

5 Perang Paling Mengerikan Sepanjang Sejarah Dunia, Terjadi di Era Adolf Hitler

Perang Hamas dan Israel mengakibatkan lebih dari 1.100 orang kehilangan nyawa. Serangan besar-besaran lebih dulu dilakukan pejuang Hamas sebagai balasan atas penjajahan Israel terhadap tanah Palestina selama 75 tahun.

Hamas juga sangat geram dengan tindakan tentara Israel yang sering membunuh warga Palestina, termasuk beberapa kali menyerbu Masjid Al Aqsa, yang merupakan tempat suci umat Muslim dunia.

Ketegangan Palestina dan Israel terus berlangsung dan belum ada tanda-tanda perdamaian. Sementara korban jiwa terus berjatuhan.

Perang atau konflik senjata merupakan peristiwa tragis dalam peradaban manusia. Tidak hanya menyebabkan nyawa melayang, peperangan juga mengakibatkan kehancuran kota dan dampak sesudahnya.

Selain perang di Palestina dan Israel, di waktu yang berdekatan juga berlangsung pertempuran antara Rusia dan Ukraina. Invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022, telah menyebabkan 7.110 orang tewas (data OHCHR, 29 Januari 2023).

Deretan Sejarah Kelam Perang Paling Mengerikan

Namun ternyata perang di masa lalu lebih mengerikan lagi karena jumlah korbannya yang sangat banyak. 

Berikut 5 perang paling mengerikan dihimpun dari World Atlas.

1. Pengepungan Leningrad (1941-1944)

    Korban jiwa diperkirakan 5,5 juta orang

perang paling mengerikan
Pengepungan kota Leningrad. (Wikimedia.org)

Pertengahan musim panas 1941, Adolf Hitler dan mesin perang Nazi Jerman melancarkan invasi darat terbesar dalam sejarah Perang Dunia II ke Uni Soviet.

Operasi bernama Barbarossa itu membuat pasukan Soviet tercabik-cabik, dan merangsek hingga ke pedalaman. Ratusan ribu Tentara Merah Soviet terbunuh atau ditangkap dalam serangan tersebut.

Pasukan Soviet lalu mundur secara besar-besaran ke arah timur laut. Jerman langsung melancarkan serangan ke kota Leningrad (kini kembali bernama Saint Petersburg).

Leningrad dengan cepat terputus dari dunia luar dan berada dalam pengepungan untuk waktu yang lama.

Serangan udara dan artileri mengubah banyak bangunan kota menjadi reruntuhan. 

Pasokan makanan yang terbatas dan sedikitnya akses masuk ke Leningrad, membuat banyak penduduk sipil kelaparan atau harus mengambil tindakan drastis untuk bertahan hidup. 

Ada banyak kisah tentang orang yang selamat dengan memakan hewan peliharaan, sepatu kulit, dan sesekali kisah kanibalisme.

Pasukan Jerman yang dibantu beberapa tentara Finlandia berusaha merebut kota yang hancur itu. Finlandia membantu Jerman karena negaranya diserang oleh Soviet yang dikenal sebagai Winter War

Namun pasukan Soviet bersama penduduk sipil berusaha mempertahankan habis-habisan kota Leningrad. Kedua pihak melakukan pertempuran brutal dari rumah ke rumah. Berlangsung total 872 hari, pengepungan Leningrad berakhir pada 27 Januari 1944.

2. Pertempuran Stalingrad (1942-1943)

    Korban nyawa diperkirakan 2,5 juta orang

perang paling mengerikan
Pertempuran Stalingrad. (Imperial War Museums.org)

Bentrokan lain antara Uni Sovyet dan Nazi Jerman adalah Pertempuran Stalingrad. Salah satu titik balik dalam Perang Dunia II. 

Pasukan Nazi Jerman yang dipimpin Jenderal Friedrich Paulus menggempur kota Stalingrad (kini kembali bernama Volgograd).

Faktor cuaca ekstrem musim dingin dan konsentrasi Jerman yang terpecah karena harus membantu membebaskan Benito Mussolini, membuat Jerman kekurangan sumber daya. Minimnya bahan bakar membuat komando tinggi Nazi memutuskan untuk bergerak ke selatan dalam upaya merebut daerah Kaukasus yang kaya sumber daya.

Serangan awal oleh Jerman berhasil menguasai 90 persen kota Stalingrad. Namun, pasukan Soviet dan penduduk sipil menunjukkan keberanian yang tidak terukur sehingga mampu memukul mundur pasukan Nazi. 

Sedikit demi sedikit, Soviet memperoleh kembali daerahnya. Jerman tidak dapat menggunakan tank atau kendaraan mereka secara efektif dalam pertempuran kota yang brutal karena cuaca ekstrem musim dingin,

Kondisi itu membuat Soviet sengaja memancing Jerman untuk masuk lebih dalam. Sehingga membuat mereka sepenuhnya sulit keluar dari arena pertempuran. 

Saat musim dingin tiba dan perbekalan Jerman mulai berkurang, Soviet melancarkan serangan balik besar-besaran dengan nama sandi Operasi Uranus. 

Operasi itu sukses besar. Pada 2 Februari 1943, 91.000 pasukan Jerman termasuk Jenderal Paulus menyerah dan ditahan oleh Soviet.

3. Pertempuran Berlin (1945)

    Jumlah korban 1.286.367 orang

p
Tentara Merah Uni Soviet ketika menguasai kota Berlin (military-history.org)

Menandai pertahanan terakhir Adolf Hitler dan Reich Ketiga, pertempuran Berlin mengakhiri front Eropa pada Perang Dunia II. 

Dari April hingga Mei 1945, hanya anggota Nasional Sosialis (Nazi) paling setia yang tersisa mempertahankan kota Berlin.

Sebagian besar tentara Jerman yang bertahan terbunuh dalam pertempuran, ditangkap, dan dibunuh setelah menyerah. Sehingga kebanyakan mereka memilih menyerah kepada pasukan Amerika Serikat dan Inggris di sebelah barat Berlin.

Milisi sipil, Divisi SS, dan anggota Pemuda Hitler tetap memilih berperang sebagai pembela kota. Kelompok ragtag ini menghadapi jutaan tentara Soviet nan brutal yang ingin membalas serangan militer Jerman selama empat tahun terakhir. 

Meski kalah dalam jumlah dan persenjataan, Jerman berhasil menahan serangan besar-besaran Soviet.

Setelah Soviet, AS dan Inggris berhasil memasuki kota Berlin, kejatuhan kota itu tidak terhindarkan. Begitu Soviet mengendalikan sebagian besar kota itu, pemandangan mengerikan segera terjadi. 

Pasukan Soviet melakukan kekejaman luar biasa, dengan eksekusi massal dan pemerkosaan warga sipil yang tidak terhitung jumlahnya yang dilaporkan pada bulan-bulan berikutnya.

4. Pertempuran Kiev (1941)

    Jumlah korban 761.783 orang

Pertempuran Kiev. (Wikimedia.org)
Pertempuran Kiev. (Wikimedia.org)

Pada awal invasi Nazi Jerman ke Uni Sovyet, pasukan Jerman hampir tidak terbendung. Mereka merobek garis pertahanan Soviet yang tidak mengira dengan taktik Blitzkrieg serangan kilat) Jerman yang terkenal efektif. 

Pasukan Jerman pun berhasil mencapai daratan Ukraina yang saat itu bagian dari Uni Sovyet.

Meski pertempuran Kiev tidak berlangsung lama tetapi sangat menghancurkan. Pasukan Jerman yang menyerang besar-besaran mengalahkan manuver pasukan Soviet, dan menjadi pengepungan terbesar dalam sejarah militer. 

Soviet kehilangan hampir 600.000 tentara dalam hitungan minggu. Korban massal menjadi pemandangan umum bagi Soviet, sampai akhirnya mereka berhasil membalikkan keadaaan.

5. Pertempuran Manila (1945)

     Diperkirakan 500.000 korban nyawa

Kehancuran kota Manila
Kehancuran Kota Manila Mei 1945 Akibat Perang AS – Jepang  (Wikimedia.org)

Pertempuran di Kota Manila, Filipina antara Amerika Serikat dengan Jepang, menjadi perang kota terbesar di seluruh Pasifik selama Perang Dunia II. Pertarungan jarak dekat yang terjadi di reruntuhan kota tidak ubahnya seperti aksi biadab. 

Pasukan Jepang yang sangat radikal memilih bertempur sampai mati ketimbang mundur atau menyerah kepada pasukan Amerika.

Sementara korban terbesar diantara pertempuran kedua pasukan adalah warga sipil Filipina yang terjebak dalam baku tembak kedua pihak. 

Ada banyak kasus pembunuhan sporadis terhadap warga sipil Filipina oleh tentara Jepang yang frustasi dan marah karena kemenangan Amerika.

Banyak sejarawan menyebut Pertempuran Manila sebagai “Stalingrad dari Timur.”

.

.

Baca berita dan artikel menarik lain Inilah.com di Google News.

Back to top button