News

30 Ribu Anak Terpapar ISPA, Ini Tindakan Preventif dan Promotif Menkes Budi

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut bahwa saat ini pihaknya telah menyiapkan tindakan pencegahan atau preventif dan promosi kesehatan atau promotif dalam rangka menangani peningkatan Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA).

Hal ini ia jelaskan seiring dengan meningkatnya penyakit ISPA terhadap anak-anak, khususnya di daerah Tangerang. Budi pun mengaku pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) serta Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dalam rangka menangani meningkatnya penyakit yang terindikasi akibat tingginya polusi udara. “Untuk ISPA itu bisa ditangani di puskesmas,” kata Budi saat ditemui di Gedung Nusantara, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/8/2023).

Mungkin anda suka

Ia pun menyebut sebagai tindakan promotif, tata laksana hingga obat-obatan dalam penanganan penyakit-penyakit tersebut sudah siap untuk diimplementasikan. Dan tentu para tenaga kesehatan seperti dokter pun sudah mengetahui bagaimana penindakan untuk ISPA maupun pneumonia. “InsyaAllah sih kalau tertangani harusnya bisa sembuh,” ungkapnya.

Selain itu, sambung Budi, pihaknya juga sudah melakukan komunikasi dengan BPJS untuk memastikan bahwa penanganan pada penyakit tersebut sudah terbayarkan. Namun, menurut data yang diterima oleh pihaknya terdapat beberapa penilaian antara pneumonia atau penyakit lainnya.

“Karena kan pneumonia itu dibayarnya lebih mahal karena di rumah sakit, maksudnya karena ada yang sudah pneumonia tapi di setujuinya sebagai ISPA, tapi dasar-dasarnya bisa keliatan dari sisi concernnya. Itu yang sudah kita lakukan,” tegasnya.

Sebagai upaya pencegahan atau preventif, pihaknya sudah berusaha untuk melakukan sosialisasi yang cukup sering mengenai polusi udara, bahayanya hingga perlu tindakan apa dalam menghadapinya.

Setidaknya menurut informasi yang didapat, sudah dilaksanakannya dua webinar dalam rangka menangani kasus ini. “Nanti saya akan minta lebih sering lagi teman-teman dari kemenkes untuk melakukan tindakan edukasi masyarakat, wartawan (juga) bisa bantu,” ucapnya.

Menkes Budi menghimbau masyarakat juga menggunakan masker KF94 atau KN95 ketika beraktivitas di luar ruangan untuk mencegah partikel polusi udara yang sangat kecil tersebut terhirup hingga masuk ke pembuluh darah dan paru-paru.

Ia juga mengaku sudah melakukan koordinasi yang disetujui langsung oleh Presiden RI dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam rangka memonitor perkembangan polusi udara yang ditandai dengan warna. “Dilihat dari kondisi daerahnya sedang merah atau orange, tidak baik, pakai saja masker, ya itu harusnya bisa mengurangi risiko untuk terkena ISPA,” ungkapnya.

Back to top button