News

3 Penyebab Utama COVID-19 Meroket di Indonesia


Kasus positif COVID-19 mengalami lonjakan cukup drastis selama beberapa pekan terakhir. Di Jakarta saja, total sudah ada 365 kasus terdeteksi per 13 Desember 2023. Lantas apa penyebab lonjakan kasus ini di era endemi dengan mobilitas masyarakat yang relatif statis?

Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Ngabila Salama mengatakan setidaknya ada tiga penyebab dominan yang memicu meningkatnya kasus COVID-19.

“Pertama, pancaroba atau peralihan musim. Kondisi ini otomatis membuat imunitas seseorang menurun, kelembaban udara tinggi membuat virus lebih mudah masuk ke dalam tubuh,” ungkap Ngabila kepada inilah.com, Jakarta, Jumat (15/12/2023).

Demi menjaga imunitas di tengah peralihan musim, penting untuk tetap menjalani gaya hidup sehat sepanjang tahun, termasuk pola makan seimbang, olahraga teratur, dan istirahat yang cukup.

Ngabila mencatat, selama enam bulan terakhir imunitas manusia khususnya untuk antibodi COVID-19 memang sudah menurun. Hal inilah yang menjadi penyebab kedua merebaknya kasus selama dua pekan terakhir.

“Ketiga, adanya mutasi virus atau virus subvarian baru. Walaupun makin virus bermutasi seharusnya memang lebih cepat menular virusnya, tetapi gejala yang muncul seharusnya tidak lebih berat,” tambahnya.

Berdasarkan data sebelumnya, Ngabila mengatakan, sedikitnya sudah ada 14 kasus baru COVID-19 yang dipicu akibat dua subvarian Eris atau EG.5 dan EG.4.

Ngabila pun meminta masyarakat untuk kembali disiplin protokol kesehatan, dengan menggunakan masker, rajin mencuci tangan serta hindari kerumunan dengan membatasi kontak dengan orang banyak, terutama di tempat-tempat ramai.

Ia juga tak bosan-bosannya mengingatkan agar masyarakat segera melengkapi vaksinasi COVID-19 hingga dosis keempat. Sebab, lanjut dia, vaksinasi COVID-19 terbukti efektif mencegah keparahan hingga kematian, terutama terhadap kelompok rentan.

Adapun orang dengan berisiko sambungnya yakni pralansia usia diatas 50 tahun, orang dengan komorbid, hipertensi, stroke, penyakit jantung, kanker, gagal ginjal kronik, autoimun, TB, HIV, dan kondisi imunodefisiensi lainnya.
 

Back to top button