Market

WWF Lahirkan Investasi Rp151 Triliun, Ecolab Miliki Peta Jalan Air Bersih dan Sehat


Ecolab selaku industri pengelolaan air asal Amerika Serikat (AS) mendorong pemerintah Indonesia memiliki peta jalan tata kelola air bersih dan sehat. Sejalan dengan tema besar World Water Forum Ke-10 di Bali, yakni air untuk kesejahteraan bersama.

“Indonesia memiliki target keberlangsungan yang sudah dicanangkan dan ini merupakan momen penting juga dalam sektor pengelolaan air termasuk kami di Ecolab,” kata Presiden Direktur Ecolab, Evan Jayawiyanto dikutip Senin (27/5/2024).

Menurut dia, Ecolab tidak hanya bekerja sama dengan pelanggan, tapi dari internal perusahaan juga mencanangkan tata kelola air yang sehat dan bersih.

Peta jalan itu yakni mengurangi dampak yang ditimbulkan dari penggunaan air sebesar 40 persen per unit produksi di semua unit bisnis Ecolab yang dihitung sejak 2018 hingga rencananya pada 2030.

Kemudian, mengembalikan lebih dari 50 persen dari total volume penarikan air di lokasi yang berisiko tinggi.

Selan itu, mendukung operasi yang bertanggung jawab dan berkelanjutan untuk air bersih dan dunia yang sehat.

“Sebagai pendukung utama tata kelola air, Ecolab menawarkan alat, solusi, teknologi dan keahlian untuk membantu pelanggan mengadopsi praktik pengolahan air cerdas. Jadi Ecolab sudah berencana tidak hanya eksternal tapi juga di internal kami ada untuk mendukung program air bersih,” imbuhnya.

Evan mengungkapkan tantangan dalam implementasi peta jalan itu yakni perlu edukasi yang lebih optimal untuk mendukung program air bersih, baik dari sisi internal dan sisi eksternal kepada para pelanggannya.

Kesadaran mengenai perencanaan juga menjadi tantangan tersendiri karena perlu diselaraskan antara kebutuhan air dan pembangunan.

Selain itu, regulasi yang lebih ketat juga diperlukan agar menekan pencemaran air sehingga tidak memberikan hambatan terhadap upaya mendaur ulang limbah cair menjadi air bersih.
Peningkatan investasi di sektor infrastruktur air bersih di antaranya untuk penyulingan air dan pemurnian air.

“Kalau Indonesia akan terus melanjutkan pembangunan, itu butuh air bersih. Kalau pembangunan bagus, air bersih juga harus cukup. Itu butuh perencanaan dan yang khusus lagi adalah regulasi lebih ketat soal pencemaran air,” imbuh Evan.

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljoko mengatakan, perhelatan World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali, menghasilkan 113 proyek senilai US$9,4 miliar. Atau setara Rp151 triliun dengan asumsi kurs Rp15.000/US$.

Ratusan proyek tersebut, kata dia, dikerjasamakan dengan negara peserta WWF, salah satunya bertujuan untuk menyediakan air minum dan pengelolaan limbah untuk 3,3 juta keluarga di dunia, termasuk Indonesia.

“Daftar proyek yang menjadi andalan dari berbagai negara sebanyak 113 proyek senilai US$ 9,4 miliar. Antara lain proyek percepatan pengadaan air minum bagi tiga juta rumah tangga dan pengolahan air limbah bagi 300 ribu rumah tangga,” kata Basuki.

Dia berharap, semua proyek itu dapat segera terealisasi sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat Indonesia dan dunia. Terutama untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat di negara-negara kepulauan yang pernah dibahas dalam forum Archipelagic and Island States (AIS) 2023.

Back to top button