News

Waketum NasDem Ngaku Menyesal Salah Sodorkan Pemimpin, Maksudnya Jokowi?


Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai NasDem Ahmad Ali mengikuti rangkaian kampanye Capres nomor urut 1, Anies Baswedan di Aceh, Minggu (17/12/2023).

Mungkin anda suka

Ahmad Ali dalam pidatonya menjelaskan perjalanan politik ini adalah satu kewajiban yang diisyaratkan dalam aturan untuk memperkenalkan calon pemimpin kepada masyarakat.

“Jangan kemudian kita membeli kucing dalam karung, walaupun kadang kala karungnya sudah bolong, tapi kita tetap perlu untuk mengenal,” ujar Ali di Aceh, Minggu (17/12/2023).

Sebab, kata Ali, dia bersama NasDem sudah merasakan kemenangan di Aceh ketika Pilpres 2014 dan 2019. Namun, saat 2019 masyarakat Aceh menghukum NasDem karena menyodorkan calon pemimpin yang tidak dikehendaki oleh masyarakat Serambi Mekah.

“Betul? Kesadaran itulah yang kemudian mendorong kami. InsyaAllah apa yang kami hadirkan dan sodorkan hari ini itu memenuhi harapan masyarakat Aceh,” kata Ali.

Pelatih Timnas AMIN ini menegaskan, Anies memiliki syarat-syarat yang dikehendaki oleh masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

“Penting bagi saya untuk menyampaikan ini. Kenapa? selama ini kita selalu berpikiran bahwa orang yang harus maju menjadi presiden itu adalah orang yang memiliki uang yang banyak, orang yang memiliki partai, harus keturunan darah biru, walaupun kadang-kadang darah birunya bercampur menjadi darah kotor,” ungkapnya.

Menurut Ali, kapan lagi masyarakat Indonesia bisa mendapatkan pemimpin yang memang mereka kehendaki. Pemimpin yang tidak harus punya banyak uang tapi cukup dengan integritas dan gagasan.

“Maka itulah, saya pikir Mas Anies ini adalah contoh hidup bagi kita bahwa ke depan anak-anak Aceh bisa bermimpi untuk menjadi pemimpin di negeri ini. tidak harus memiliki duit yang banyak, tapi cukup memiliki integritas dan gagasan, insyaallah partai-partai politik akan melirik mereka, akan memberikan kesempatan untuk maju sebagai calon presiden,” tegasnya.

Sebagai informasi, NasDem merupakan partai yang getol mendukung Jokowi selama dua periode. Pada Pemilu Umum Presiden atau Pilpres 2014 silam, NasDem menjadi salah partai yang mengusung Jokowi sebagai capres bersama PDIP dan PKB. Dukungan resmi itu diumumkan di Kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu, 14 Mei 2014.

“Tiga partai sudah sepakat untuk mendukung Joko Widodo,” kata Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo saat itu, dikutip Antara.

Pada Pilpres 2019, NasDem kembali menjagokan Jokowi sebagai Capres. Ketua Umum Surya Paloh mengatakan partainya tak akan berpaling sedikit pun dan tetap mendukung Jokowi. “Saya akan memproklamirkan, bahwasanya NasDem telah belajar dari para pahlawannya. Nasdem teguh dalam memegang prinsip perjuangan,” ujar Paloh di JI-EXPO Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu, 15 November 2017 silam.

Back to top button