News

Wacana Koalisi Besar Jelang Pilpres: Positif Sekaligus Banyak Tantangan

Munculnya wacana pembentukan koalisi besar usai silaturahmi Ramadan antara lima ketua umum (ketum) partai dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai merupakan usaha yang bagus dalam membangun kekuatan untuk menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Bagus dalam arti, kalau gabungan dari KIB (Koalisi Indonesia Bersatu), kemudian KKIR (Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya), konteksnya Gerindra bersama PKB, menjadi satu. Maka, itu bisa melibatkan kekuatan,” kata Pengamat Politik dari Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam sebuah diskusi mengenai “Strategi PDIP Menghadapi Koalisi Besar”, dipantau melalui kanal YouTube Vibrasi, Kamis (6/4/2023)

Umam menjelaskan, selain aspek positif, pembentukan koalisi besar juga akan menghadapi banyak tantangan. Salah satunya terkait penetapan calon wakil presiden yang diusung oleh koalisi yang kemungkinan terdiri atas Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Gerindra.

Umam menilai terdapat tiga “gerbong” dari koalisi tersebut yang berpotensi bertabrakan satu sama lain dalam memutuskan calon wakil presiden yang diusung koalisi besar. Dua gerbong di antaranya yaitu terkait Partai Golkar dan PKB.

Gerbong Partai Golkar  menetapkan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menjadi capres atau cawapres.

“Yang kita tahu, Munas Golkar menetapkan Pak Airlangga menjadi capres/cawapres menjadi kontestan untuk Pemilu 2024 mendatang,” ujar Umam seperti dikutip Antara.

Gerbong PKB dengan calon wakil presidennya, yakni Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar. Menurut Umam, Muhaimin terlihat telah memiliki niat, upaya, ikhtiar untuk menjadi cawapres sejak tahun 2018.

Back to top button