News

Usai Jokowi, Giliran Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud Andika Perkasa Jenguk LBP di Singapura

Beredar foto di media sosial yang menampilkan momen pertemuan orang yang diduga Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Andika Perkasa berpelukan dengan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (LBP).

Diyakini, momen tersebut adalah situasi saat eks Panglima TNI ini menjenguk Luhut di Singapura. Kemunculan foto ini, memantik rasa penasaran, ada yang menduga kunjungan ini bukan sekadar menjenguk, melainkan bermuatan politis. Kubu Ganjar dan Jokowi sedang berebut simpati dan dukungan Luhut?

Belum diketahui pasti kapan waktu Andika menjenguk Luhut. Yang jelas, foto ini mencuat dan tersebar usai Jokowi yang lebih dulu membesuk Luhut beberapa hari lalu.

Diketahui, usai kunjungan ke Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur, Jokowi menyempatkan diri terbang ke Singapura untuk menjenguk Luhut. Hal itu diungkapkan oleh Duta Besar Indonesia untuk Singapura Suryo Pratomo di akun Instagramnya, Jumat (3/11/2023).

“Setelah tiga hari melakukan kunjungan kerja ke Ibu Kota Nusantara, dalam perjalanan pulang, Presiden singgah beberapa jam ke Singapura untuk menjenguk Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan,” tulisnya.

Jokowi didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Plt Menko Marves Erick Thohir (Etho). Dalam gambar yang diunggah Suryo, tampak Jokowi hendak memasuki mobil. Sejumlah anggota Paspampres terlihat berada di sekitarnya. Adapun Suryo Pratomo berdiri di belakang mobil yang ditumpangi Jokowi.

Sehari setelahnya, Luhut pun mengunggah momen Jokowi membesuk. Ia  mengaku merasa mendapatkan tambahan energi setelah dijenguk.

Hal itu ia bagikan dalam unggahan postingannya bersama Jokowidi akun sosial media Instagram miliknya, @luhut.pandjaitan, Sabtu (4/11/2023). Dalam postingan itu, Luhut nampak memberikan hormat terhadap Jokowi.

“Saya juga sudah mulai menerima kunjungan Presiden @jokowi, Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin, para Menteri dan teman-teman terdekat. Rasanya seperti mendapat tambahan energi dan semangat untuk pulih kembali,” tulis Luhut dalam unggahannya tersebut.

Mulanya ia menceritakan bahwa selama perawatan dirinya tidak diperkenankan untuk memegang handphone. Semua informasi maupun kabar hanya diterima Luhut melalui ajudannya.

“Tidak ada tamu, tidak ada deringan ponsel yang bisa saya jawab. semua harus lewat tangan ajudan, sebuah keputusan berlandaskan kasih yang mendalam. “Papa, fokus untuk pulih dahulu, sisanya bisa menunggu.” Begitu ucapan istri dan anak saya,” tuturnya.

Luhut menilai, pemulihan yang ia lakukan jauh dari rumah adalah pilihan yang bijak. Sebab, ia merasakan bahwa dirinya berangsur kian membaik sampai saat ini.

“Kalau saya ditanya apa dorongan terbesar yang membuat saya bisa sembuh meski usia saya tidak muda lagi ? Jawabannya ada dua hal,” sambung Luhut.

Ia menceritakan bahwa sikap pantang menyerah yang dipelajari dirinya di Kopassus membawakan semangat untuk segera pulih. Lalu, Luhut juga meyakini kasih dan pertolongan Tuhan Yang Maha Esa selalu menyertainya.

“Ada pepatah mengatakan bahwa kita tak akan pernah mengetahui arti sesuatu hal sampai kita kehilangannya, dan saya mengamini hal ini. Kita tak akan pernah mengetahui nikmatnya hidup sehat sampai kita jatuh sakit,” tutur Luhut.

Back to top button