Partai Solidaritas Indonesia (PSI) disebut bakal melakukan turun ke jalan setiap pekan demi mengecek baliho-baliho yang berkaitan dengan partai itu. Menurut Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jakarta Barat (Jakbar) langkah itu ditempuh PSI usai salah satu baliho partai berlambang bunga mawar itu menimpa pengendara sepeda motor di kawasan Kembangan Utara, Jakarta Barat, Selasa (26/12/2023).
“Artinya tanggung jawab mereka itu, mereka akan mengevaluasi keseluruhan spanduk dan baliho mereka. Pernyataan dari mereka, dalam satu minggu itu dia akan selalu keliling untuk memeriksa kondisi baliho yang ada,” kata Koordinator Divisi Pencegahan dan Pengawasan Humas dan Hubungan antara Lembaga Bawaslu Jakbar, Abdul Rouf, Rabu (3/12/2023).
Rouf menjelaskan, Bawaslu Jakbar tidak sepenuhnya menyalahkan PSI dalam kejadian yang terjadi di Kembangan beberapa waktu lalu.
“Ya, itu juga kita enggak 100 persen menyalahkan mereka. Pada saat pemasangan itu memang ada pihak vendor, pihak kedua yang melaksanakan pemasangan,” ucap Rouf.
Meski begitu, dia mengakui, evaluasi terhadap baliho atau spanduk seharusnya dilakukan juga oleh partai politik (Parpol) lainnya.
“Ada imbauan tersendirilah dari kita itu, kepada teman-teman partai politik, agar baliho-baliho yang ada itu diperiksa kembali juga atau dievaluasi kembali,” kata Rouf menegaskan.
Bawaslu Jakbar kemudian memberikan sanksi administratif bagi PSI berupa teguran untuk mengantisipasi kejadian serupa tidak terjadi lagi.
“Ya, itu termasuk teguran tadi kita berikan. Teguran itu kan biar itu (pemasangan baliho) dievaluasi kembali oleh mereka,” kata Rouf.
Ia mengingatkan, jika kejadian serupa terjadi kembali, hal tersebut terhiung sebagai kelalaian dan merupakan wewenang kepolisian untuk mengurusnya.
“Nah, kalau itu kan berarti kalau memang dari sisi kelalaian kan ranahnya bukan tanah di Bawaslu lagi. Iya (wewenang kepolisian), kalau kita kan hanya terkait dengan kampanye saja,” ujar Rouf menambahkan.
