News

Tutup Tahun 2022, Cak Nun dan Ribuan Warga Gelar Kenduri Cinta di Jatim

Minggu, 01 Jan 2023 – 11:47 WIB

Cak Nun - inilah.com

Suasana Kenduri Cinta bersama Budayawan Emha Ainun Najib di alun alun Kota Trenggalek, Jatim, Sabtu (31/12/2022). (Foto: Antara/Humas Pemkab Trenggalek)

Menutup tahun 2022, budayawan Emha Ainun Najib (Cak Nun) dan Kyai Kanjeng menggelar “Kenduri Cinta: Refleksi Akhir Tahun 2022”, Sabtu malam (31/12/2022). Pengajian yang difasilitasi Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur di pelataran alun-alun kota itu, mendapat sambutan ribuan warga khususnya komunitas Maiyah – sebutan untuk penggemar budayawan Cak Nun.

Di hadapan ribuan Maiyah, Cak Nun mengajak memahami makna kenduri cinta. Kenduri lekat digambarkan dengan formasi (duduk) melingkar.

Menurut Cak Nun, hal itu merepresentasikan bahwa semua cara berpikir manusia, cara mengatur apapun, baik dari tingkat lokal sampai global sebisa mungkin adalah sebagaimana lingkaran.

“Ada teori di Maiyah itu tidak hanya ekologi, tapi ekosofi, menemukan kebijaksanaan alam. Ekosofi itu artinya memahami dan melaksanakan kebijaksanaan alam,” kata Cak Nun.

Cak Nun menambahkan, Allah SWT memiliki pertimbangan yang lebih bulat, yang lebih tahu secara ruang maupun waktu, sehingga apa yang terjadi hari ini yang mungkin terlihat mencelakakan, akan tetapi sebenarnya merupakan rezeki yang masih tersimpan rahasianya.

Jangan Merusak Alam

Dalam kesempatan itu, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menyampaikan bahwa melalui Kenduri Cinta yang menandai pergantian tahun dengan memberikan pemahaman baru dalam hidup.

“Luar biasa malam hari ini kita mengawali tahun dengan pemahaman baru bahwa hidup tidak untuk kita sendiri, tetapi kita hidup punya misi,” ucap Nur Arifin.

Dia lalu mengutip cerita bagaimana saat diciptakannya manusia, malaikat bahkan tidak yakin dan khawatir hanya akan membuat kerusakan di bumi. Akan tetapi, Allah lebih tahu akan ciptaan-Nya.

“Maka, jangan sampai di bumi ini kita berbuat kerusakan, meskipun kita tidak sempurna, meskipun toh ada kerusakan yang kita perbuat, baik sengaja maupun tidak sengaja,” katanya.

Oleh karenanya, dengan kebersamaan di malam pergantian tahun baru diharapkan bisa saling mengingatkan, karena memang perjuangan tidak mudah.

“Maka, saya yakin semakin tambah umur, semakin tambah pendek masa kita di bumi ini, semakin berat misi yang kita emban. Mohon restu kepada Allah semoga kita semua dilancarkan setiap misinya, kita semua punya misi, cita-cita yang sama mewarisi kemerdekaan, semoga kita tetap istiqomah, jangan sampai kita mendekati suatu hal yang mendekati pada kerusakan, apalagi yang bersifat sosial,” kata Nur Arifin seperti dikutip Antara.

Back to top button