News

Turbulensi Politik Diprediksi Terjadi pada Oktober-November 2023

Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Perindo, Ferry Kurnia Rizkiansyah memprediksi turbulensi politik akan terjadi pada periode Oktober hingga November 2023.

“Nah itu akan muncul dan ini juga seiring sejalan dengan analisis tadi secara global, bahwa di April-Mei, lalu di November akan terjadi turbulensi yang memang lumayan seperti gejolak atau riak-riak politiknya akan muncul,” ujarnya secara virtual melalui YouTube MNC Trijaya FM bertajuk ‘Polemik 2023 Tahun Turbulensi Politik’ pada Sabtu (7/1/2023).

Lebih lanjut dia menuturkan, tensi turbulensi politik tersebut akan semakin tinggi ketika memasuki proses pemungutan dan penghitungan suara.

“Itu yang saya pikir harus betul-betul diseriusi oleh segenap komponen bangsa terkait, dengan aktivitas proses elektoral yang sekarang sudah mulai berjalan di 2023 ini,” lanjutnya.

Sementara itu, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Ade Irfan Pulungan mengingatkan, agar kiranya strategi pemenangan politik yang akan diambil oleh partai politik (parpol) jangan sampai mengancam stabilitas nasional.

“Pemerintah selalu menginginkan, selalu mengatakan kepada seluruhnya agar melakukan dinamika di tahun politik ini, untuk tetap pada koridor-koridor menjaga stabilitas politik dan keamanan kita,” kata Ade.

Lebih lanjut dituturkan, strategi pemenangan parpol jangan sampai menggunakan cara kotor dengan mempolitisasi suku, agama, ras dan antargolongan (SARA). Pasalnya, dapat menimbulkan perpecahan. “Silakan melakukan strategi tapi tetap pada koridor-koridor NKRI,” tegas dia.

Terkait teknis dan persiapan penyelenggaraan Pemilu 2024, pemerintah tidak intervensi. Sepenuhnya diserahkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Meski begitu, pemerintah tetap punya hak untuk mengambil langkah yang dirasa perlu, terkait instruksi keamanan. Namun tetap harus berkoordinasi kepada para pihak penyelenggara pemilu.

Back to top button