News

Tolak Revisi UU MK, PDIP Bakal Ajukan Nota Keberatan Saat Paripurna DPR


Sekretaris Fraksi PDIP DPR Bambang Wuryanto atau yang akrab disapa Bambang Pacul, menyatakan fraksinya akan mengajukan nota keberatan, jika Revisi UU tentang Mahkamah Konstitusi (MK) disahkan dalam rapat paripurna di DPR RI.

“Kita tegak lurus pada perintah partai. Tentu saja, kan kita minderheit nota (nota keberatan),” tegas Bambang di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (27/5/2024).

Meski begitu, Bambang tidak bisa memastikan apakah kader PDIP seperti Yasonna Laoly juga akan menyatakan keberatannya dalam pengesahan tersebut. Mengingat Yasonna merupakan Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) saat ini.

“Tentu lain (konteksnya). Kalau eksekutif itu kan tegak lurusnya sama presiden, jadi beda, harus dibedakan ya,” tandasnya.

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Puan Maharani membacakan 17 rekomendasi eksternal setelah menyelesaikan Rakernas V PDIP di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta Utara, Minggu (26/5/2024). Poin ketiga dari rekomendasi ini, yakni PDIP menolak revisi UU MK.

Rakernas V Partai menolak penggunaan hukum sebagai alat kekuasaan (autocratic legalism) sebagaimana terjadi melalui perubahan UU MK, dan perubahan UU Penyiaran. Sedangkan terhadap putusan perkara Nomor 90/PUU XXI/2023 yang memasukkan materi muatan baru tentang syarat calon presiden dan wakil presiden, Rakernas V menilai bahwa hal tersebut telah melanggar batas kewenangan dan mengambil alih kewenangan DPR sebagai lembaga pembuat undang-undang.

Bahkan, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menilai revisi UU MK dan UU dan UU Penyiaran yang dilakukan oleh DPR RI menyalahi prosedur.

Pasalnya, dua RUU itu diketok saat Ketua DPR Puan Maharani sedang melakukan perjalanan dinas.

“Revisi UU MK menurut saya prosedurnya saja tidak benar,” kata Megawati dalam pidato politik di Rakernas V PDIP, Ancol, Jakarta Utara, Jumat (24/5/2024).

Mega mengaku sempat meminta penjelasan Ketua Fraksi PDIP DPR RI Utut Adianto, bagaimana bisa RUU itu digolkan saat Puan, putri kandungnya sedang dinas ke luar negeri.

“Ini apa sih? Mbak puan lagi pergi, yang saya bilang ke meksiko, kok (DPR) enak amat ya?” kata Mega.

Back to top button