Arena

Timnas Indonesia Keluhkan Lapangan Filipina: Rumput Keras dan Buruk!

Penyerang Timnas Indonesia Rafael Struick mengeluhkan kondisi rumput sintetis yang dipakai pada lapangan Rizal Memorial Stadium jelang duel kontra Filipina pada Selasa (21/11/2023).

Struick mengatakan bahwa rumput sintetis yang digunakan negara tetangga itu sangat buruk dan cenderung keras.

“Sejujurnya, di Belanda juga ada rumput sintetis. Namun, bukan bermaksud tidak menghargai, tapi rumput lapangan di sini sangat buruk,” ucap Struick.

Pemain keturunan Indonesia-Belanda menganggap rumput yang dipakai di Rizal Memorial Stsdoum sangat berbeda dengan di Belanda yang sering ia jumpai.

“Entah lah saya tidak tahu, mungkin karena panas, sehingga rumput sintetis jadi sangat keras. Sangat jauh berbeda dengan yang saya jumpai di Belanda,” ungkapnya.

Persoalan rumput di Filipina memang menjadi tantangan serius skuad Garuda. Apalagi, pelatih kepala Shin Tae-yong juga sempat mengeluhkan hal yang sama.

Meski demikian, Struick mengatakan bahwa hal itu bukan menjadi alasan bagi timnya untuk tidak mengunci kemenangan atas Filipina.

Apalagi, sebelumnya Struick dan kawan-kawan tumbang 1-5 atas Irak di partai perdana Kualifikasi Piala Dunia 2026 ronde kedua zona Asia.

“Saya pikir kami mempersiapkan diri dengan baik dan kami akan melakukan yang terbaik untuk meraih tiga poin. Saya tahu Filipina adalah lawan yang tangguh, namun saya pikir jika kami melakukan yang terbaik dan melakukan apa yang kami latih, kami bisa meraih tiga poin,” tegas dia.

Kemenangan menjadi hal mutlak yang patut diraih skuad Garuda. Apalagi, tim asuhan Shin Tae-yong berada di posisi juru kunci Grup F usai kalah telak 1-5 atas Irak.

Kemenangan atas Filipina akan membuat asa Merah Putih lolos dari fase Grup kualifikasi zona Asia akan terbuka lebar.

“Kami hanya ingin memenangkan setiap pertandingan. Jadi jika itu Irak, atau Filipina, kami akan bertanding untuk memenangkannya. Ya, setelah kekalahan kontra Irak, okke itu biasa terjadi di sepakbola. Ini mungkin kekalahan yang buruk, tapi kami harus melupakannya sekarang,” pungkasnya. 

Back to top button