Arena

Tembakan Emas Tera dan Kisah ‘Dendam’ Lima Tahun yang Terbayar

Di tengah gelaran Asian Games di Fuyang Yinhu Sports Centre, Hangzhou, sebuah momen bersejarah tercipta. Muhammad Sejahtera Dwi Putra, atau yang akrab disapa Tera, berdiri tegak di podium tertinggi, menggenggam medali emas yang baru saja ia raih pada Senin (25/9/2023). Tapi, ini bukan sekadar medali. Ini adalah sebuah pembalasan “dendam” yang telah lama ia pendam.

Lima tahun lalu, di Asian Games Jakarta-Palembang 2018, Tera harus pulang dengan tangan kosong pada nomor yang sama, 10 meter running target putra. Meski sempat memuncaki klasemen di babak kualifikasi, ia gagal masuk empat besar. Kegagalan itu membekas, bahkan mempengaruhi penampilannya di nomor lain. Tera sempat gugup dan muntah-muntah, sebuah momen yang ia ingat dengan jelas.

Bangkit dari Keterpurukan

Namun, kegagalan itu juga menjadi titik balik. Dengan bantuan dari staf pelatih menembak Indonesia, Darmawan Budiman, Tera berhasil mengatasi rasa gugupnya dan meraih medali perak di nomor 10 meter running target campuran putra. Medali itu menjadi satu-satunya yang diraih cabang menembak di Asian Games 2018 dan mengakhiri dahaga medali selama 52 tahun.

Di Asian Games Hangzhou 2022, Tera kembali dengan semangat yang lebih besar. “Dari Asian Games 2018 itu, saya punya motivasi, apa pun yang terjadi saya harus ikhlas,” kata pelatih nomor running target putra Indonesia, Masruri. Tera membuktikan kata-katanya dengan aksi. Ia meraih skor total 578, mengalahkan petembak Vietnam dan Korea Selatan, dan membawa pulang medali emas pertama untuk Indonesia di ajang ini.

Persiapan yang Matang

Menurut Glenn Clipton Apfel dari Komisi Kepelatihan dan Pendidikan PB Perbakin, keberhasilan ini adalah hasil dari persiapan yang matang. “Ini perjuangan keras petembak dari lama, juga hasil dari upaya menyediakan atmosfer latihan yang nyaman,” ujar Glenn. Bahkan di tengah pandemi, para petembak tetap berlatih dengan serius.

Dengan dua medali sudah diraih, peluang untuk medali lainnya masih terbuka lebar. “Target tim menembak di Hangzhou adalah tiga medali dari beragam warna,” kata Ketua Umum PB Perbakin Joni Supriyanto. Tera sendiri akan tampil lagi di nomor 10 meter running target campuran putra individual dan nomor beregu, menambah peluang Indonesia untuk meraih medali lebih banyak lagi.

Untuk Muhammad Sejahtera Dwi Putra, Asian Games Hangzhou 2022 bukan hanya tentang medali, tetapi juga tentang penebusan dan kebangkitan. Dari kegagalan di Palembang, ia bangkit, belajar, dan kini berdiri sebagai pemenang. Ini adalah cerita tentang bagaimana seseorang bisa mengubah kegagalan menjadi puncak kejayaan, sebuah pelajaran berharga yang bisa diambil oleh semua atlet dan pencinta olahraga.

Back to top button