News

Elektabilitas Prabowo Melesat Pasca Pendaftaran Capres, Ganjar dan Anies Semakin Tertinggal

Survei terbaru Indikator Politik Indonesia menguatkan keunggulan Prabowo Subianto dibanding dua calon presiden lainnya, yakni Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Survei nasional Indikator dilakukan dalam rentang 27 Oktober-1 November 2023, menempatkan 1.220 responden melalui Wawancara tatap muka, dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.

Hasilnya, dalam simulasi tiga nama, elektabilitas Prabowo mencapai 40,6 persen. Prabowo mengungguli Ganjar yang mendapat dukungan 27,8 persen. Ada jarak mencapai 12,8 persen. Sementara dukungan untuk Anies sekadar 23,7 persen.

“Dalam simulasi tiga nama, Prabowo unggul dari Ganjar dan Anies,” kata Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat merilis hasil survei bertajuk ‘Efek Gibran dan Dinamika Elektoral Terkini’ secara virtual, Minggu (12/11/2023).

Menurut Burhanuddin, ada peningkatan elektabilitas yang cukup signifikan dari Prabowo. Jika pada awal Oktober elektabilitas Prabowo berada di angka 37 persen, temuan terbaru ada peningkatan menjadi 40,6 persen.

Sebaliknya, terjadi penurunan elektabilitas yang dialami Ganjar, semula 34,8 persen menjadi 27,8 persen.”Anies terjadi peningkatan meski tak terlalu signifikan, dari 22,3 persen (awal Oktober) menjadi 23,7 persen (survei terbaru),” ungkap Burhanuddin.

Burhanuddin mengungkapkan, terlihat perubahan yang besar terjadi dalam periode waktu yang sangat singkat, hanya sekitar seminggu, pasca-penutupan pendaftaran capres-cawapres di KPU, yakni 25 Oktober 2023 dengan margin of error sebesar 2,9 persen.

Prabowo dan Anies masing-masing menguat sekitar 2-3 persen, sementara Ganjar tampak menyusut hingga sekitar 8 persen.”Akumulasi peningkatan dukungan terhadap Prabowo dan Anies tampak menjadi tanggungan Ganjar,” kata Burhanuddin.

Dalam simulasi tiga pasangan, Prabowo yang berdampingan dengan Gibran Rakabuming juga unggul dari dua kontestan lain. Ini karena dukungan untuk Prabowo-Gibran mencapai 39,7 persen.

Di belakang Prabowo-Gibran ada Ganjar-Mahfud MD dengan 30 persen. Sementara pasangan Anies-Muhaimin Iskandar sekadar mendapatkan 24,4 persen.

Pada kesempatan sama, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie, menilai, hasil survei Indikator ini menunjukkan serangan kepada Prabowo-Gibran tidak berdampak negatif. Justru membuat para pemilih dan pendukungnya kian solid.

“Serangan-serangan ini membuat pemilih semakin solid dan anak-anak muda, terutama dari gen Z dan milenial, sudah menemukan representasinya di sosok Gibran,” tuturnya.

Grace berpendapat demikian lantaran elektabilitas Prabowo-Gibran meningkat di tengah berkembangnya isu dinasti politik hingga pengkhianatan Presiden Jokowi kepada PDIP. Pangkalnya, kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah naik dan masyarakat meyakini Jokowi mendukung Prabowo-Gibran.

“Kita lihat bahwa orang-orang yang puas terhadap kinerja Pak Jokowi semakin solid meninggalkan pasangan yang terbaca dari survei dan presentasi Mas Burhan, meninggalkan Pak Ganjar-Mahfud, dan solid merapat ke pasangan Prabowo-Gibran, yang juga terbaca mereka ini para pemilih sudah 60% lebih sudah tahu bahwa dukungan Pak Jokowi itu ada di Prabowo-Gibran,” bebernya.

Back to top button