News

Demi Ganjar-Mahfud, Yenny Cuti dari PBNU dan Wahid Foundation

Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid ingin fokus memenangkan pasangan nomor urut 2, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Ia pun sampai rela mengajukan cuti sebagai Ketua Badan Pengembangan Inovasi Strategis Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Selain dari PBNU, ia juga cuti dari Wahid Foundation. Alasannya, lembaga nirlaba yang ia bentuk tersebut banyak bekerjasama dengan lembaga internasional, Yenny khawatir posisinya sebagai Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud akan berdampak bagi Wahid Foundation.

“Saya cutinya bukan cuma dari NU, Wahid Foundation juga sudah lama, begitu saya deklarasi, saya segera cuti dari kegiatan-kegiatan lembaga yang memang sifatnya harus netral, pertama saya cuti dari Wahid Foundation, itu lembaga saya sendiri sebetulnya, cuma karena kita banyak kerja sama dengan lembaga internasional seperti PBB, saya harus menunjukkan netralitas, memastikan bahwa mereka tahu lembaga Wahid Foundation netral,” ujar Yenny di Jakarta, Minggu (26/11/2023).

Yenny mengaku, sudah menghubungi Sekjen PBNU, Saifullah Yusuf untuk mengajukan cuti dari PBNU. “Saya langsung telepon Pak Sekjen, langsung kontak-kontakan Pak Sekjen secara lisan, saya cuti sementara,” kata dia.

Meski demikian, Yenny mengaku tidak mengirimkan surat cuti. Dia menyebut, pengajuan cutinya secara lisan sudah disetujui dalam rapat PBNU. “Administrasi itu sudah diterima dalam rapat, ya sudah itu, sudah diterima secara lisan,” kata dia.

Sebelumnya, Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, mengingatkan semua jajaran pengurus untuk cuti atau mengundurkan diri, apabila bergabung dalam tim pemenangan calon presiden-calon wakil presiden 2024. Dia mengingatkan para pengurus PBNU yang bergabung ke tim pemenangan hanya boleh membawa nama pribadi.

“Kalau posisi resmi, dia harus cuti atau bahkan harus mundur, kalau posisi resmi, tergantung ada kategori-kategori dalam aturan yang kami miliki, ya, misal jadi tim sukses, itu ada aturan-aturan,” ujar Yahya di kantor PBNU, Jakarta, Selasa (31/10/2023).

Back to top button