News

Desak KPK Tindaklanjuti Aduan Dugaan Korupsi Mirage, Imparsial: Biar Tak Ada Fitnah!


Peneliti Imparsial Husein Ahmad bersama sejumlah aktivis yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk segera mengusut aduan pihaknya soal kasus dugaan korupsi pengadaan pesawat Mirage 2000-5 di Kementerian Pertahanan (Kemhan) yang menyeret Menhan Prabowo Subianto.

Tindak lanjut ini, menurutnya, perlu segera direalisasikan agar tidak menimbulkan fitnah kepada capres nomor urut 2 itu. “Menjadi penting pimpinan KPK untuk segera menyelidiki ini dan membongkar ini seluas-luasnya kepada publik. Sehingga tidak ada lagi fitnah kan kita dikatakan fitnah nih kemarin. Supaya tidak ada lagi fitnah,” ujar Husein kepada awak media di Gedung Merah Putih KPK K4, Jakarta Selatan, Selasa (13/2/2024).

Husen dan kawan-kawannya meyakini ada dugaan suap dalam rencana pengadaan pesawat tempur bekas tersebut. Kongkalikong, ia tengarai terjadi antara Excalibur Internasional dan  E-systems Solutions selalu broker pengadaan alat persenjataan tersebut dengan pihak Kemenhan. Alasannya, CEO E-System Solutions, Habib Boukharouba disinyalir teman dekat Prabowo Subianto.

Berdasarkan pengamatan dia, Habib Boukharouba sering ke Indonesia dalam kurun waktu November 2023 hingga Januari 2024. Bahkan turut mengisi seminar simposium pertahanan di Kementerian Pertahanan dan Universitas Pertahanan.

“Kita punya keterbatasan untuk mengetahui siapa Habib Boukharouba dan siapa Excalibur Internasional dan apa permainannya di Kemenhan. Tapi yang jelas ada jejak digitalnya.Dia (Habib) bolak-balik ketika sedang pemilu teman-teman dan ada dugaan bahwa ada suap di sana,” ujar Husein.

Tidak hanya pengadaan pesawat asal Qatar tersebut, tutur Husein, pihak Kemhan dengan Excalibur juga diduga terlibat dalam bisnis pengadaan sejumlah alat utama sistem senjata (alutsista) lainnya yang diduga berbau rasuah.

Di antaranya, pengadaan sebuah medium range air defense (alat pertahanan serangan udara) dengan nilai kontrak proyek 500 juta Euro atau sekitar Rp8,4 triliun hingga pengadaan senjata laras panjang dan pendek. “Oleh karena itu saya kira lingkaran setan ini harus kita buka Ini menjadi awal supaya posisinya terang benderang,” kata dia.

Sebelumnya, pernyataan fitnah sempat disampaikan oleh Hotman Paris Hutapea selaku pengacara yang ditunjuk Kemhan RI. Ia mengatakan, Kemhan bakal mengambil langkah hukum terkait penyebaran hoaks suap pembelian pesawat tempur Mirage 2000-5. Dia menyebut, upaya hukum itu akan diambil setelah masa tenang pemilu berakhir.

“Jadi ini adalah murni fitnah. Tunggu saya, sudah selesai minggu tenang kita akan ambil tindakan hukum,” kata Hotman dalam konferensi pers di Kemenhan, Jakarta, Senin (12/2/2024).

Diketahui, Prabowo dikabarkan terseret kasus dugaan korupsi pengadaan pembelian pesawat bekas Indonesia-Qatar. Hal ini terungkap dari laman META NEX dengan judul ‘Indonesia Prabowo Subianto EU Corruption Investigation’ yang terbit hari ini, Jumat (9/2/2024).

Dalam laman tersebut menyebut jika lembaga anti korupsi Uni Eropa The Group of States against Corruption (GRECO) tengah menyelidiki kasus dugaan korupsi terkait pembelian bermasalah 12 pesawat Mirage 2000-5 dari Qatar. Kasus ini menyeret nama Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus Capres Prabowo Subianto.

Sebagai informasi, pembelian pesawat bekas tersebut telah disepakati dengan nilai US$ 792 juta atau sekitar Rp12,3 triliun. Sehingga satu unit pesawat bekas itu senilai US$ 66 juta atau sekitar Rp 1,03 triliun.

Dalam laman tersebut menyebut jika kesepakatan pembelian pesawat bekas asal Qatar itu dijembatani oleh perusahaan Ceko yakni Excalibur Internasional, anak perusahaan Czechoslovak Group (CSG) yang dimiliki keluarga Strnad. Pesawat Mirage 2000-5 dari Qatar akan diterima Indonesia pada 2025.

Back to top button