Ototekno

146 Ekor Saraguatos Mati Akibat Suhu Ekstrem di Meksiko

Konservasi Keanekaragaman Hayati Usumacinta (Cobius) mengatakan sebanyak 146 ekor monyet pelolong atau Saraguatos, spesies terancam punah yang endemik di Meksiko selatan, mati akibat suhu ekstrem sejak pencatatan kematian dimulai awal bulan ini.

Adapun media internasional melaporkan jumlah yang mati mencapai 138 ekor.

Sejak awal Mei, para ahli lingkungan dan penduduk wilayah bagian Tabasco dan Chiapas telah melaporkan bahwa primata yang terkenal karena penampilannya yang tegap dan suara lolongannya yang khas itu terjatuh dari pohon karena suhu tinggi dan dehidrasi.

Kementerian Lingkungan Meksiko pada 20 Mei lalu menyatakan penyelidikan akan dilakukan atas kematian sebanyak 80 ekor monyet.

Namun, hingga kini, tidak ada pejabat pemerintah yang dapat memberikan data resmi mengenai jumlah monyet yang mati.

post-cover
Konservasi Keanekaragaman Hayati Usumacinta (Cobius) mengatakan sebanyak 146 ekor monyet pelolong atau Saraguatos, mati akibat suhu ekstrem sejak pencatatan kematian dimulai awal bulan ini. (Foto: periodicocorreo.com.mx)

Para pejabat menjanjikan untuk mengutarakan angka resmi dan penyebab di balik fenomena suram ini dalam jangka waktu sepekan ini.

Sejauh ini, hanya asosiasi sipil seperti Cobius yang mencoba mendokumentasikan kematian itu dan menerapkan strategi penyelamatan dan dukungan terhadap spesies tersebut, yang dinyatakan terancam punah pada 2022.

Presiden Andres Manuel Lopez Obrador, yang penduduk asli Tobasco, memerintahkan Menteri Dalam Negeri untuk mulai mengambil langkah yang mendukung spesies tersebut yang juga asli dari kampung halamannya.

Meksiko sedang mengalami gelombang panas ketiga berturut-turut pada 2024. Suhu telah meningkat hingga lebih dari 45 derajat Celsius di beberapa wilayah negara tersebut, seperti Tabasco dan Chiapas.

Sejauh ini, sebanyak 26 orang dilaporkan tewas akibat suhu tinggi.

 

Back to top button