Market

Gara-gara Produksi Minyak Anjlok Terus, Prabowo: Impor BBM Boros Tiap Tahun


Terkait sektor minyak dan gas bumi (migas), Presiden terpilih Prabowo Subianto sadar betul akan rendahnya produksi minyak (lifting) nasional. Dampaknya, impor BBM cukup boros tiap tahun.

Dalam Qatar Economic Forum yang disiarkan lewat YouTube Bloomberg Live, dikutip Jumat (17/5/2024), Prabowo menyebut angka impor BBM Indonesia setiap tahun mencapai US$20 miliar. Dengan asumsi kurs Rp15.900/US$, setara Rp318 triliun.

Prabowo mengatakan, anggaran untuk impor BBM per tahun yang ditanggung Indonesia, cukup tinggi. Ke depan, pemerintah perlu melakukan penghematan. sehingga tak salah jika dirinya bertekad untuk membangun industri biodiesel berbasis minyak sawit besar-besaran.

Menurutnya, apabila pemerintah berhasil menciptakan bahan bakar sendiri, utamanya dari sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, maka penghematan besar akan terjadi.

Dengan begitu, anggaran impor minyak selama ini sangat besar bisa digunakan untuk program lainnya yang lebih dibutuhkan.

“Anda tahu, kita mengimpor US$20 miliar setiap tahun untuk minyak solar. Jadi bisa anda bayangkan penghematan yang akan kita dapatkan ketika kita beralih ke biofuel,” kata Prabowo.

Lebih lanjut, Prabowo pun yakin mampu membuat ekonomi Indonesia tumbuh 8 persen dalam tiga tahun sejak ia menjabat. Pria yang juga menjabat menteri pertahanan itu bahkan mengklaim pertumbuhan ekonomi bisa melampaui 8 persen dalam satu periode masa jabatannya.

“Saya sangat percaya diri. Saya sudah berbicara dengan ahli saya. Saya sudah mempelajari angka-angkanya. Saya sangat yakin kita bisa dengan mudah mencapai (pertumbuhan ekonomi) 8 persen dan saya bertekad untuk melampauinya,” ujar Prabowo, optimis.

Namun, ia menekankan pertumbuhan itu tak bisa dicapai dalam satu tahun. Setidaknya, ia membutuhkan waktu sekitar tiga tahun. “(8 persen dalam lima tahun?) Dalam dua atau tiga tahun,” imbuhnya.

Menurut Prabowo, berbagai program yang telah dijalankan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan dilanjutkan oleh pemerintahannya nanti. Di antaranya hilirisasi dan swasembada pangan hingga energi yang dinilai sebagai kunci utama untuk mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen.

“Pada tahun-tahun pertama adalah konsentrasi kita pada pertanian, pangan, produksi pangan, distribusi pangan dan energi. Kami ingin menjadi ramah lingkungan dengan cara yang sangat cepat. Kami ingin memproduksi solar dari minyak sawit dan hal ini akan menjadi pendorong pertumbuhan yang sangat kuat,” jelasnya.
 

Back to top button