News

Bantah Tuduhan Penurunan Bendera PDIP, Dandim 0730/Gunungkidul Klaim Punya Bukti


Komandan Distrik Militer 0730 Gunungkidul Letkol Kavaleri Anton Wahyudo membantah tuduhan kubu PDIP yang menyebut terjadi penurunan paksa terhadap bendera dan atribut kampanye, sepanjang rute kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu.

Ia memastikan tidak ada satupun bendera partai yang diturunkan. Anton pun mengeklaim pihaknya bisa memberikan bukti untuk menguatkan ucapannya. “Kami dapat menunjukan dengan beberapa foto Presiden Joko Widodo saat melintasi jalan-jalan saat kunjungan kerja di Gunungkidul,” kata Anton di Gunungkidul, Kamis (1/2/2024).

Secara terpisah, Bupati Gunungkidul Sunaryanta meluruskan soal adanya kericuhan dalam kunjungan presiden. Ia mengakui memang sempat ada sedikit kesalahpahaman di depan Pasar Argosari, Wonosari saat kunjungan presiden.

Sunaryanta juga mengatakan dalam waktu dekat akan kembali melakukan pertemuan dengan Forkopimda Gunungkidul utamanya melakukan pertemuan dengan Ketua DPRD Gunungkidul Endah Subekti Kuntaringsih. Saat kericuhan terjadi dalam video yang beredar terlihat Endah Subekti Kuntariningsih berada di lokasi kejadian. “Nanti akan kita fasilitas untuk bertemu beliau (Ketua DPRD Gunungkidul), kita bangun komunikasi agar tidak terjadi berita simpang siur di tengah masyarakat,” katanya.

Dalam kesempatan ini, bupati juga meminta masyarakat khususnya Gunungkidul tidak termakan isu negatif dan provokatif utamanya media sosial. Terlebih menjelang pemilihan umum 14 Februari mendatang masyarakat diharapkan dapat membawa diri. “Masyarakat harus bisa menyaring berbagai informasi yang berkembang dan wajib dicek kebenaranya,” katanya.

Ia mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, tidak mudah termakan hoaks dan mengikuti konstelasi politik ini dengan sewajarnya. Sebab menurutnya semua pasangan calon presiden merupakan putra pilihan terbaik bangsa. “Tetap menggunakan hati nurani, beda pilihan biasa. Ini sebuah proses persaudaraan guyup rukun tetap wajib kita jaga,” katanya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto memprotes tindakan pencopotan bendera PDIP di Gunungkidul, Yogyakarta. Hasto mengaku dirinya mendapatkkan laporan dari kader PDIP cabang Yogyakarta mengenai datangnya sejumlah mobil tank dari oknum-oknum yang mengaku sebagai Paspamres, untuk mencopot bendera PDIP.

Hasto menegaskan jika PDIP merupakan peserta resmi pemilu yang dijamin undang-undang. Oleh karenanya ia melayangkan protes mengapa hanya bendera PDIP saja yang dicopot sedangkan bendera parpol lain tidak.

Ia juga membeberkan rekaman laporan dari Ketua DPC PDIP Kabupaten Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih yang menyebut kondisi di Gunungkidul yang mencekam ketika Jokowi datang. Menurutnya, mobil tank dan Brimob pun beriringan datang mengintimidasi masyarakat setempat.

“Apa yang terjadi di Gunungkidul ketika menjelang kehadiran presiden, bapak Jokowi yang sangat kami hormati, tapi kemudian dilakukan pengerahan dari aparatur negara, bahkan menggunakan mobil-mobil yang menunjukkan negara sepertinya dalam keadaan genting, rakyat sepertinya menjadi ancaman dikerahkan kendaraan militer untuk menakuti rakyat,” kata Hasto dalam konferensi persnya di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (1/2/2024).

Back to top button