News

Survei IPO, Mayoritas Warga Tak Percaya Penanganan Kasus Brigadir J Profesional

Indonesia Political Opinion (IPO) merilis hasil survei yang menunjukkan pandangan publik terhadap institusi Polri setelah kasus pembunuhan Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J. Dari 1.200 responden sebanyak 59 persen diantaranya mengaku tidak percaya penanganan kasus pembunuhan yang menjerat Ferdy Sambo dan sekarang ini sudah bergulir di pengadilan diusut secara profesional.

Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah mengungkapkan sebanyak 83 persen responden mengaku tahu berita kasus Brigadir J ini. Hanya 17 persen saja yang mengaku tidak tahu. Namun mayoritas responden mengaku tidak yakin adanya asas keadilan dalam penegakan hukum perkara tewasnya polisi di rumah jenderal Polri.

“IPO kemudian mempertanyakan kepercayaan publik bahwa kasus ini akan diselesaikan dengan kejujuran, keadilan, dan keterbukaan sesuai dengan profesionalisme penegakan hukum,” kata Dedi, di Jakarta, Rabu (26/10/2022).

Dedi melanjutkan, sebanyak 6 persen responden mengaku tidak percaya ketika ditanyakan penyelesaian kasus pembunuhan Brigadir J sesuai dengan profesionalisme penegakan hukum. 28 persen responden mengaku masih percaya, 2 persen sangat percaya, 5 persen memilih tidak menjawab dan 59 persen mengaku tidak percaya.

Kemudian, IPO menanyakan pengalaman responden saat berurusan dengan pihak kepolisian. Hasilnya 74 persen dari responden mengaku pernah berurusan dengan polisi. Dari angka tersebut, IPO mengerucutkan kembali dengan mempertanyakan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Korps Bhayangkara itu.

Ternyata 71 persen di antaranya mengaku tidak puas dan 5 persen sangat tidak puas. Selain itu, 19 persen responden merasa puas, 2 persen sangat puas, dan 3 persen lainnya tidak menjawab. “Artinya, kasus Brigadir Yoshua memengaruhi tingkat kepercayaan dan kepuasan masyarakat terhadap institusi Polri,” tambah Dedi.

Lebih lanjut, IPO menanyakan kemungkinan para responden untuk meminta bantuan polisi ketika ada masalah hukum. Ada 41 persen responden yang menjawab tidak akan pernah meminta bantuan polisi, 32 persen mengaku tidak mau, 17 persen masih memiliki kemungkinan, 4 persen akan tetap menghubungi polisi, dan 6 persen lainnya tidak tahu.

Back to top button