Market

Nasib Suku Bunga Acuan Menunggu Arahan dari Thamrin


Kalau tak ada aral, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) bakal mengumumkan suku bunga acuan, Rabu (24/4/2024). Akankah BI-7 Day Reserve Repo Rate (BI-7DRRR) yang saat ini bertengger di level 6 persen bakal naik atau tetap?

Kalau turun agak tipis peluangnya karena inflasi masih tinggi dan nilai tukar (kurs) rupiah anjlok hingga di atas Rp16.000/US$. Menurut hasil survei Reuters, BI baru akan memangkas suku bunga acuan di kuartal III-2024. Dipangkas lagi di kuartal akhir tahun ini.

Sebanyak 29 dari 35 ekonom yang disurvei Reuters, memperkirakan BI akan kembali mempertahankan BI-7DRRR di angka 6 persen pada RDG bulan ini.

“BI dinilai tidak bisa terlalu cepat menurunkan suku bunga karena adanya tantangan dari sisi stabilitas rupiah, di mana rupiah melanjutkan tren melemah dan mencapai level terendah dalam 4 tahun terakhir, setelah adanya pernyataan pejabat The Fed yang mendorong penguatan dolar AS,” tulis survei Reuters yang dikutip Selasa (23/4/2024).

Di sisi lain, inflasi domestik pada Maret 2024 meningkat dan menyentuh level tertinggi dalam 7 bulan terakhir. Yakni mendekati batas atas target inflasi BI sebesar 1,5-3,5 persen. Besar dugaan, bank sentral merah putih akan mempertahankan suku bunga di level 6 persen.

Tapi ingat, keputusan menahan suku bunga acuan, punya risiko terhadap nilai tukar alias kurs. Sepanjang tahun ini, kurs rupiah merosot lebih dari 5 persen.

Kondisi ini memberikan tekanan khusus bagi para dewan gubernur dan gubernur BI yang berkantor di seputaran MH Thamrin, Jakarta Pusat untuk mengerek naik suku bunga acuan. Agar nilai mata uang rupiah tidak terperosok semakin dalam. Misalnya, naik menjadi 6,25 persen.

Mengerek naik suku bunga juga ada efek negatifnya. Memicu pelemahan data beli yang berujung kepada melambatnya ekonomi.

Tinggal faktor apa yang menang, atau dikorbankan. Apakah rupiah dibiarkan terkulai karena tergulung inflasi barang impor (imported inflation). Atau menahan tetap 6 persen sembari menunggu datangnya peruntungan ekonomi. 
 

Back to top button