News

Soal Uang Kejahatan Lingkungan Masuk Parpol, PKS: Ketua PPATK Bikin Gaduh Saja

Komisi XI DPR RI Fraksi PKS Hidayatullah menyebut tindakan yang dilakukan Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana, terkait dengan adanya temuan uang hasil kejahatan lingkungan sebesar Rp1 triliun hanya membuat gaduh masyarakat saja.

“Bikin gaduh saja,” kata Hidayatullah saat dihubungi Inilah.com di Jakarta, Rabu (9/8/2023).

Mengenai penjelasan Ketua PPATK yang menyatakan tidak ada satu peserta pemilu yang bersih dari aliran dana kejahatan ini, Hidayatullah menyebut pihaknya sudah lelah mendengar informasi tersebut.

“Kita capek dengar informasi-informasi seperti ini,” ujarnya.

Ia bahkan mempertanyakan esensi dari pernyataan Ketua PPATK terkait dengan temuannya tersebut. Hidayat menilai Ivan tidak seharusnya mengeluarkan pernyataan yang masih berbentuk data mentah seperti itu.

“Untuk apa dipublikasikan data mentah seperti ini,” ungkapnya.

Menurutnya, tindakan PPATK tidak seharusnya mengumbar informasi ini langsung kepada publik. Biarkan pihak PPATK mengkoordinasikan langsung dengan lembaga terkait untuk mengeksekusi temuan tersebut sebelum memaparkannya ke masyarakat.

“Koordinasikan saja secara tertutup di lembaga terkait lalu eksekusi baru dipublikasikan,” jelas Hidayatullah.

Sebelumnya, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkapkan bahwa ada temuan Rp1 triliun mengalir ke partai politik (parpol) dari tindak pidana kejahatan lingkungan.

Ketua PPATK Ivan Yustiavandana mengatakan bahwa temuan uang tersebut telah dilaporkan kepada KPU dan Bawaslu beberapa waktu yang lalu.

“Salah satu temuan PPATK yang sudah ditemukan beberapa waktu yang lalu ada Rp1 triliun uang kejahatan lingkungan yang masuk ke partai politik,” ujar Ivan dalam dalam Forum Diskusi Sentra Gakkumdu yang dipantau secara daring melalui kanal YouTube Kemenko Polhukam RI, Jakarta, Selasa (8/8/2023).

Menurut dia, PPATK kini tengah berfokus mendalami tindak kejahatan keuangan lingkungan. Sebab, sampai saat ini tidak ada satu pun peserta pemilu yang bersih dari kejahatan tersebut.

“Karena PPATK sekarang sedang fokus pada green financial crime, ini yang ramai. Lalu apa yang terjadi? Nah, kami menemukan kok sepertinya tidak ada rekening dari para peserta kontestasi politik yang tidak terpapar,” katanya.

Back to top button