Hangout

Sering Nonton Film Dewasa, Ini Bahayanya Masturbasi Berlebihan

Memiliki kegemaran menonton film dewasa sangat tidak baik untuk kesehatan, terutama terkait dengan jumlah sperma yang dikeluarkan. Biasanya, seorang pria ketika menonton film dewasa, kerap dibarengi dengan masturbasi.

Masturbasi menjadi kegiatan yang kerap dilakukan pria untuk memenuhi kebutuhan seksualnya dengan cara memainkan alat kelaminnya sendiri.

Akan tetapi, jika dilakukan terlalu sering, kegiatan ini akan memengaruhi jumlah sperma dalam tubuhnya.

Dokter spesialis andrologi dan seksologi Dr. dr. Silvia Werdhy Lestari, M.Biomed Sp.And membenarkan hal tersebut. Masturbasi yang dilakukan seorang pria umumnya 2-3 kali dalam seminggu.

“Tapi yang bisa memengaruhi jumlah sperma itu kalau dia masturbasi berkali-kali dalam sehari. Ya kalau dia seminggu 2-3 kali ya jamak,” jelas dr. Silvia kepada Inilah.com, Jakarta, Jumat (12/05/2023).

Masih menurut Silvia, jika seseorang pria sering melakukan masturbasi, saluran reproduksinya akan menjadi penuh.

“Ya memang si epididimis (organ pada saluran reproduksi laki-laki yang memiliki fungsi sebagai transportasi sperma, klonsentrasi, perlindungan, dan penyimpanan sperma), itu akan penuh dengan cairan mani sampai 2-10 hari, dia akan keluar sendiri. Ya kalau dia enggak berhubungan, enggak masturbasi, ya mimpi basah sendiri karena sudah penuh,” tambah dr. Silvia.

Masturbasi pada pria biasanya dilakukan dengan stimulasi oleh video porno atau film dewasa. Akan tetapi menurut seksolog sekaligus dokter Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) tersebut, menonton video porno sebenarnya tidak terlalu diperlukan dan tidak dianjurkan karena akan menyebabkan kecanduan yang membahayakan gangguan seksnya.

“Nonton video porno (film dewasa) enggak perlu-perlu banget kalau dia rasa tidak perlu. Tapi ya gitu, kan ada kecanduan itu enggak bisa kontrol kan orangnya. Kalau kayak gitu ke dokter saja,” paparnya.

Bahaya lain dari gemar nonton film dewasa

Bahaya lain dari menonton video porno atau film dewasa adalah dapat mengubah sikap, apalagi jika ditonton oleh anak kecil yang belum baligh dan tidak diikuti dengan tanggung jawabnya.

“Kayak misalnya anak kecil belum saatnya baligh sudah melihat adegan ciuman tiap hari saja, dia jadi sudah matang sebelum waktunya. Itu baru yang berlebih seperti itu, bagaimana dengan video porno (film dewasa). Salah,” tegasnya.

Silvia menegaskan, seseorang yang kerap terpapar film dewasa nantinya akan menjadi abnormal, karena kemudian lebih suka masturbasi dibanding berhubungan dengan istrinya.

“Jadi kalau dia semakin mudah terpapar hal-hal seperti ini, dia akan berubah polanya. Nanti kalau dia akan jadi suami akan beda. Itu yang enggak boleh,” katanya.

Efek kerusakan otak pada seseorang yang sering nonton film dewasa

Sering nonton film dewasa juga dapat merusak sel-sel otak bagian depan. Pada otak bagian depan, sebagai pusat decision making dan analisis terjadi perusakan sel pada otak yang kecanduan.

Penyusutan otak adalah kondisi hilangnya neuron atau sel-sel saraf di otak yang juga kerusakan pada hubungan antar sel-sel tersebut.

Kemudian, Anda juga bisa mengalami penyakit mental yaitu kecemasan, depresi, dan persepsi negatif terhadap diri sendiri.

Tidak hanya itu, pikiran Anda juga kerap kurang fokus dan sulit menghafal, serta menjadi seorang yang sering lupa.

Back to top button