News

Senang Kader Beringin Dilirik PDIP, tapi Golkar Masih Komitmen Dukung Prabowo

Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo atau Bamsoet mengaku gembira mendengar kabar yang menyebut Ridwan Kamil bakal dipinang oleh PDIP sebagai bacawpres pendamping Ganjar Pranowo.

“Saya sebagai Wakil Ketua Umum Partai Golkar tentu saja senang kalau misalnya Ridwan Kamil atau Ketua Umum kami Airlangga Hartarto dinominasi untuk menjadi capres atau cawapres,” kata Bamsoet kepada awak media di di Bengkel Space, SCBD, Jakarta Selatan, Minggu (10/9/2023).

Sayangnya, tutur dia, seluruh kader beringin sudah mendapat instruksi dan patuh terhadap Ketum Airlangga untuk mendukung Prabowo Subianto.

“Saya sudah berkomunikasi dengan seluruh pengurus (wacana rapimnas) tapi saya belum sempat berkomunikasi dengan ketua umum (Airlangga).Tapi dari ketua umum sudah mendapat pesan partai kita akan segera membuat forum rapat pimpinan untuk memutuskan dukungan kepada Pak Prabowo,” tutur Bamsoet.

Akan tetapi, Bamsoet mengingatkan, putusan mendukung Prabowo Subianto secara resmi dari internal partai Golkar diputuskan dalam forum rapimnas.

“Jadi artinya kita sekarang ini walaupun ketua umum sudah menyampaikan dukungan kepada Prabowo dan kita semua tidak ada yang keberatan, tapi secara partai tentu akan diputuskan dalam forum yang sama ketika kita putuskan dukungan kita untuk ketua umum sebagai capres,” ucapnya.

Sebelumnya, peneliti utama BRIN, Siti Zuhro mengatakan dalam politik tidak ada kata yang mutlak. Semua bisa berubah tergantung kepentingan, termasuk perjodohan Ganjar dengan Ridwan Kamil atau juga akrab disapa Kang Emil.

Yang jadi permasalahan, kata dia, Kang Emil merupakan kader Partai Golkar. Jika di tatanan petinggi Golkar sudah selesai dan sepakat, maka peluang Ganjar-Emil akan besar di Pilpres 2024.

Dia mengingatkan, hasil Musyawarah Nasional (Munas) Golkar telah menetapkan Airlangga Hartarto menjadi capres atau cawapres pada Pemilu 2024. Maka disimpulkan untuk saat ini kecil peluang RK untuk diusung.

Namun, jika Kang Emil ingin dan serius menjadi bacawapres Ganjar disarankan untuk keluar dari Golkar. “Namun bila dia tertarik adanya pencawapresan dirinya, berarti dia harus keluar dari Golkar. Dalam politik tak ada yang absolut, serba mungkin. Alasan kepentingan untuk berkuasa dan untuk memenangkan pemilu masih sangat kuat. Sehingga apa pun dimungkinkan,” tutur dia di Jakarta, Minggu (10/9/2023).

Back to top button