Arena

Sanksi PSSI untuk Persiraja Bukan Soal Bendera Palestina, tapi Pitch Invasion

Ketua Umum (Ketum) PSSI Erick Thohir membantah pihaknya memberikan sanksi kepada Persiraja Banda Aceh lantaran salah seorang suporter mengibarkan bendera Palestina di lapangan.

Etho, sapaan akrabnya, menegaskan informasi tersebut tidak tepat, sebab yang menjadi sorotan dalam kasus itu bukanlah bendera Palestina melainkan soal suporter melakukan pitch invasion atau menerobos ke arena pertandingan.

“Jadi tegas yang terjadi di Persiraja bukan karena ada suporter mengibarkan bendera Palestina tapi soal suporter yang melakukan pitch invasion yang hal itu tidak diperkenankan,” ucap Etho, Senin (6/11/2023).

Etho menegaskan bahwa pihaknya sudah menerapkan sistem keamanan yang ketat selama bergulirnya Liga 1 dan Liga 2. Apalagi, Indonesia baru saja diterpa peristiwa Kanjuruhan yang menewaskan lebih dari 135 orang.

Sementara itu, Ketua Komite Hukum PSSI Ahmad Riyadh menjelaskan pengibaran bendera Palestina bukanlah hal yang dilarang. Oleh karena itu PSSI tidak memberi sanksi melainkan aspirasi.

Yang perlu digarisbawahi, kata Riyadh. yakni kehadiran suporter di tengah lapangan. Hal inilah yang menjadi sumber masalah dan berujung pada penjatuhan sanksi.

“Saat ini kita sedang melakukan transformasi setelah tragedi Kanjuruhan di mana disiplin soal kode keamanan dan keselamatan adalah hal yang mutlak. Karena itu penonton menyerbu masuk ke lapangan tidak diperkenankan,” kata Riyadh.

Setali tiga uang, Riyadh menyebut, selama ini komitmen PSSI pada Palestina tak perlu diragukan. PSSI dan Federasi Sepakbola Palestina memiliki relasi spesial dan kerap melakukan kerjasama antarkeduanya.

Back to top button