News

Rawan Gangguan KKB, TNI Tambah Personel ke Tiga Kabupaten di Papua

Terdapat tiga kabupaten yang dipetakan oleh pihak TNI sebagai wilayah yang rawan gangguan Kelompok Kekerasan Bersenjata (KKB). Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring menjelaskan tiga kabupaten tersebut adalah Kabupaten Yahukimo, Nduga dan Kabupaten Pegunungan Bintang.

Saat ini pihaknya sudah menambah personel TNI ke Dekai untuk membantu personel yang ada, karena jumlahnya relatif masih sedikit sedangkan gangguan keamanan dari KKB sering terjadi.

“Memang ada penambahan prajurit ke Dekai akibat sejak tanggal 1 Maret telah terjadi beberapa kali gangguan keamanan yang disebabkan KKB,” jelasnya di Jayapura, dikutip Antara, Kamis (16/3/2023).

Lebih lanjut dikatakan, tercatat ada empat kasus yang terjadi sejak tanggal 1 Maret yaitu kontak tembak dengan anggota Kodim 1715 Yahukimo berakibat seorang prajurit meninggal dan tiga luka tembak, termasuk Dandim Letkol Inf Tethool.

“Kemudian penembakan pesawat Trigana Sabtu (11/3/2023), pembakaran SD YPK Metanoia, Minggu (12/3/2023) dini hari dan Kamis (16/3/2023) dini hari SMPN 2 dibakar. Sedangkan untuk kedua yaitu Kabupaten Nduga dan Pegunungan Bintang tidak ada penambahan personel,” ucap JO Sembiring.

Terkait pembakaran sekolah, Kapolres Yahukimo AKBP Arief Kristanto mengatakan, saat ini pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut. Menurutnya, sebelum kejadian anggota TNI-Polri sempat melaksanakan patroli mengelilingi kota Dekai, pada Rabu (15/3/2023) malam, dan setelahnya kembali ke Mako Polres Yahukimo untuk konsolidasi.

“Kamis dini hari terdengar laporan melalui handie talkie (HT) dari personel Brimob Polda Papua yang memberitahukan adanya api yang cukup besar membakar SMPN 2 Dekai,” jelas Arief Kristanto.

Dia mengatakan setelah mendengar laporan tersebut, personel kemudian langsung bergerak untuk merespon ke TKP untuk melakukan pengamanan serta pemadaman. Namun api terus membesar dan karena kurangnya fasilitas, sehingga upaya pemadaman sulit dilakukan menyebabkan seluruh bangunan hangus beserta isinya.

Saat ini, sambung dia, dua orang diamankan untuk dimintai keterangannya terkait kejadian tersebut yakni MW (26) dan EM (14). “Kasus ini masih dilakukan penyelidikan dan berdasarkan keterangan pihak sekolah, kerugian diduga mencapai kurang lebih Rp2 miliar,” jelas Arief.

Back to top button