News

“Quo Vadis” Ganjar Pranowo?

Jumat, 28 Okt 2022 – 15:43 WIB

Ganjar eko kuntadhi - inilah.com

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Foto: Antara)

Rangkaian peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun 2022 yang dilaksanakan DPP PDI Perjuangan (PDIP) memuat kenyataan getir. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, di GBK Arena, Senayan, Minggu (23/10/2022) yang lalu mengungkapkan sejumlah kader dikenakan sanksi lantaran melanggar instruksi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terkait komunikasi publik. Tak sedikit dari mereka merupakan kader muda, termasuk Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Sebagai kader yang pernah dua periode menjadi anggota DPR dari Fraksi PDIP dan kini menjalankan periode kedua kepemimpinan di Jateng, Ganjar dihadiahi sanksi teguran lisan karena potongan wawancara khususnya di suatu televisi swasta viral. Bukan wawancaranya yang disoal, tetapi pernyataan siap maju atau diusung sebagai capres yang dianggap membuat multitafsir.

“Tadi diberi sanksi lisan, tentu bagian dari komunikasi publik yang saya harus perbaiki,” kata Ganjar mengakui kesalahan, selepas dipanggil menghadap ke Kantor DPP PDIP, Jakarta, pada Senin (24/10/2022) yang lalu.

Dalam kesempatan tersebut, sosok kelahiran Karanganyar, Jateng, 28 Oktober 1968, memberi penjelasan normatif bahwa seluruh kader PDIP harus siap menjadi capres. “Tapi keputusan ada di ketua umum (Megawati) dan itu adalah keputusan kongres yang semua kader harus ikut,” lanjut dia.

Nama Ganjar mulai diperbincangkan dalam skala nasional sejak menjabat Gubernur Jateng pada Agustus 2013 yang lalu. Hal ini tak lepas dari terobosannya memanfaatkan media sosial sebagai sarana penampung aspirasi warga. Bahkan dia tak segan meminta warganya untuk men-tweet atau mention secara langsung untuk mengeluhkan unek-unek terkait birokrasi di Jateng.

Ganjar juga aktif turun ke bawah, memastikan jajaran menjalankan tugas di lapangan. Tak jarang aksinya direkam dan tersebar di medsos, mulai dari marah-marah menemukan praktik pungli hingga tidur di gerbong kereta viral. Namanya pun mendengung dalam ruang publik.

Kendati memiliki banyak celah untuk mengeritisi kepemimpinan dan prestasinya di Jateng, nama Ganjar sudah kadung populer dan masuk bursa capres-cawapres pada Pilpres 2024. Lembaga survei kredibel selalu menyantumkan nama Ganjar sebagai tiga besar kandidat capres yang menjanjikan.

Survei terbaru SMRC yang dirilis pada awal pekan ini menempatkan Ganjar pada posisi teratas dengan angka 24 persen mengungguli Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. Pun Indikator Politik Indonesia menempatkan Ganjar pada peringkat pertama dengan elektabilitas 29 persen mengungguli Prabowo dan Anies Baswedan. Namun Ganjar memposisikan diri sebagai kader yang taat, kendati PSI, yang belum memenuhi syarat untuk mengusung capres-cawapres, secara terbuka mendeklarasikannya sebagai capres pada Pilpres 2024.

Posisi Ganjar seolah membuktikan pernyataan Presiden Jokowi di hadapan relawan pada Rapimnas Bravo 5 di Ancol pada Agustus 2022 yang lalu bahwa elektabilitas tinggi capres yang diusung belum tentu diusung oleh parpol. Di hadapan relawannya pula Jokowi meminta untuk tidak ojo kesusu mengusung capres. Pernyataan mirip-mirip juga disampaikan pada puncak pesta HUT Golkar belum lama ini, Jokowi meminta parpol untuk tidak sembrono mengusung capres. Maka quo vadis Mas Ganjar?

Back to top button