News

Profil Budi Arie Setiadi: Dari Aktivis, Ketum Projo hingga Menkominfo

Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja melantik Budi Arie Setiadi, sebelumnya Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo). Budi, yang juga dikenal sebagai pendiri dan Ketua Umum organisasi relawan Pro Jokowi (Projo) sejak 2013, telah menjalani perjalanan panjang yang mengantarkannya ke posisi ini.

Budi lahir pada 20 April 1969 dan dikenal akrab dengan sebutan Muni oleh teman-temannya. Ia memulai pendidikannya di SD Marsudirini Koja, Jakarta Utara, kemudian melanjutkan ke SMP dan SMA di Marsudirini Koja dan Kolose Kanisius Jakarta pada tahun 1988.

Mungkin anda suka

Dari situ, Budi melanjutkan pendidikannya di Universitas Indonesia (UI), mengambil jurusan Ilmu Komunikasi. Ia juga meraih gelar magister di jurusan manajemen pembangunan sosial di universitas yang sama.

Sebagai mahasiswa, Budi terjun ke dunia aktivis dan menduduki posisi-posisi penting, seperti Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) FISIP UI pada 1994 dan Presidium Senat Mahasiswa UI. Saat menjadi aktivis pada 1998, ia turut berkontribusi dalam pembentukan Keluarga Berencana (KB) UI bersama mahasiswa dan alumni UI lainnya.

Karir Budi juga melintasi bidang media, di mana ia menjadi seorang jurnalis sejak 1994 hingga 2001, bekerja untuk Media Indonesia dan Kontan. Dari tahun 2005 hingga 2010, Budi menjabat sebagai Wakil Ketua DPD PDIP DKI Jakarta.

Berdasarkan data e-LHKPN pada laman Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), kekayaan Budi dilaporkan sebesar Rp101.018.800.000 per 31 Desember 2022. Rinciannya mencakup 11 tanah dan bangunan senilai Rp62,7 miliar yang berlokasi di berbagai daerah, termasuk Tangerang Selatan, Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Tangerang, Bekasi, dan Padang, Sumatra Barat.

Dia juga memiliki tiga kendaraan, termasuk Honda HRV tahun 2019 dan VW Sciroco tahun 2014 dari hasil sendiri, dan Honda HRV tahun 2016 dari hadiah, dengan total nilai mencapai Rp869 miliar. Selain itu, Budi memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 2,3 miliar, surat berharga senilai Rp24,5 miliar, dan kas dan setara kas senilai Rp10,6 miliar. [Diana/Syahidan]

Back to top button