News

PKS Singgung Gimik Gemoy Prabowo, TKN: Itu Anugerah

Tim Kampanye Nasional (TKN) merespons pernyataan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Mohamad Sohibul Iman yang menyebut persaingan politik saat ini mengedepankan gimik semata.

Mungkin anda suka

Salah satu gimik yang kerap dipertontonkan ke masyarakat adalah gaya joget Prabowo Subianto dengan sebutan gemoy.

Menanggapi hal tersebut, wakil ketua komandan hukum TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman menyebut gimik tersebut merupakan anugerah. Dia juga mengatakan adanya gimik tersebut menandakan masyarakat menyukai gagasan Prabowo.

“Pendukungnya pak Prabowo banyak, maka akhirnya gimik-gimik ini viral. Ya bagi kami pak Prabowo disukai karena gagasan, lebih disukai dengan penampilannya menggemaskan, itu anugerah. Siapa sangka kita dapat anugerah seperti itu,” ujar Habiburokhman kepada wartawan, Kamis (30/11/2023).

Habiburokhman berpendapat bahwa gimik tersebut terjadi secara natural. Tak hanya itu, dia mengungkapkan bahwa gimik ‘gemoy’ bagian dari dukungan masyarakat terhadap Prabowo.

“Yang seperti ini yakinlah tidak akan bisa dibuat-buat, enggak akan bisa desain-desain dan lain sebagainya. Gimik-gimik gemoy kan sebagai bentuk dukungan,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Mohamad Sohibul Iman menyatakan partainya akan mengedepankan politik gagasan. Sohibul juga menyinggung adanya pihak lain yang mengedepankan gimik politik berupa ‘gemoy.’

“PKS memelopori adanya politik gagasan ini untuk mengatasi kondisi yang tidak kita harapkan apalagi hari-hari ini. Nah Bapak Ibu sekalian situasi ini tentu tidak boleh kita biarkan maka PKS memelopori adanya politik gagasan ini untuk mengatasi kondisi yang tidak kita harapkan,” kata Sohibul saat Kick Off Kampanye Nasional PKS di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Minggu (26/11/2023).

Lebih lanjut, Sohibul juga menyinggung persaingan politik saat ini. Dirinya mengatakan bahwa persaingan politik sekarang lebih mengedepankan gimik semata.

“Apalagi hari-hari ini bapak ibu sekalian, saya sangat prihatin, untuk memenangkan demokrasi persaingan demokrasi ini sekarang lebih banyak gimiknya sekarang ada istilah ‘gemoy’, ‘santuy’,” ucapnya.

Back to top button