News

PKB Sebut Parpol Masih Saling Intip soal Cawapres

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menilai partai politik saat ini sedang saling intip jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Saling intip terkait langkah koalisi maupun sosok yang akan diusung sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) ini merespons elektabilitas tiga calon presiden (capres) yang masih di bawah 40 persen.

“Baik Pak Prabowo, Mas Ganjar, dan mas Anies, semua rata-rata masih di bawah 40 persen (elektabilitas) alih-alih 51 persen. Nah inilah yang lalu kenapa semua poros rumit dan sulit untuk ada keberanian, untuk menentukan siapa cawapresnya,” kata Wakil Sekjen PKB Syaiful Huda di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (12/7/2023).

Dia menjelaskan, atas dasar tersebut, publik juga masih dinamis dalam melihat ketiga figur bakal capres ini. Pergeseran pilihan tetap berpeluang terjadi. sehingga cawapres menjadi penentu dalam Pilpres 2024.

“Capres yang tepat menentukan cawapresnya, dia akan menjadi pemenang yaitu (Pilpres) 2024 nanti. Karena apa? Karena tadi itu, elektabilitas capres itu sekarang masih under 40 persen, semuanya,” ujar Huda.

PKB sendiri, kata Huda melanjutkan, sempat diajak PDIP untuk berkoalisi di Pilpres 2024. Ajakan ini diungkapkan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat mengunjungi Kantor DPP PKB, Jakarta, Jumat (2/6/2023).

“Mas Hasto datang ke sana (DPP PKB) ngajak diskusi, termasuk kira-kira menyampaikan ya selama ini kan kami bareng PKB-PDIP, kami bareng lagilah kira-kira begitu. Jadi, Hasto memberikan uluran tangan untuk ngajak ke PKB,” kata Huda.

Dia menyebut, PKB belum menentukan sikap seiring ajakan kerja sama politik dari PDIP. Pasalnya, ucap Huda, PKB bergantung pada diterima atau tidaknya proposal tunggal partainya untuk mengusung Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai bakal cawapres.

“Tergantung PDIP karena proposal kami tunggal, dimana pun koalisi, proposal kami tunggal Cak Imin sebagai cawapres,” katanya menambahkan.

Back to top button