News

Pengusutan Tragedi Kanjuruhan, Komnas HAM Tunggu Surat Balasan FIFA

Komnas HAM masih menunggu surat balasan dari FIFA terkait upaya mengusut tragedi Kanjuruhan yang sejauh ini telah menewaskan 135 orang. Komnas membutuhkan penjelasan dari FIFA terkait regulasi pengawasan federasi tunggal sepak bola dunia terhadap PSSI.

Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsari mengatakan, surat yang dikirimkan kepada FIFA pada awal pekan ini belum mendapatkan tanggapan. Komnas membutuhkan keterangan terkait mekanisme pengamanan dan ketentuan sanksi terkait peristiwa di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, itu.

“Pokoknya kalau enggak ada balasan, kami akan pakai analisa sendiri,” kata Beka, di Jakarta, Jumat (28/10/2022).

FIFA memiliki tenggat waktu untuk memberi penjelasan kepada lembaga pemenuhan HAM Indonesia hingga malam ini. Apabila tak ada penjelasan sama sekali dari FIFA maka Komnas HAM melakukan analisa sendiri untuk merumuskan rekomendasi terhadap penyelesaian peristiwa buram pelaksanaan sepak bola nasional dan dunia ini.

“Jumat itu waktu Indonesia dan waktu Zurich kan beda,” tutur Beka. “Kan mereka jam kantornya sampai jam 5, berarti jam 10 malam ini.”

Komnas HAM ingin memastikan mekanisme dan sanksi terhadap pelaksanaan sepak bola negara anggota FIFA yang mengakibatkan ratusan orang korban tewas. Dalam mengusut tragedi Kanjuruhan, Komnas HAM juga mendalami mekanisme pengawasan dari Independen Human Right badan yang dibentuk FIFA pada 2017.

Khususnya ketentuan yang diatur dalam artikel ketiga terkait HAM, yang berisikan penguatan akuntabilitas hak asasi manusia dalam struktur pemerintahan FIFA. Komnas HAM ingin mendapat keterangan resmi dari FIFA terkait perlindungan HAM bidang keamanan dan pelarangan penggunaan gas air mata dalam pengamanan pertandingan sepak bola.

Back to top button