News

Film ‘Dirty Vote’ Bongkar Kecurangan Pemilu 2024, TPN Ganjar-Mahfud: Pendidikan Politik yang Bagus


Deputi Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis menilai penayangan film dokumenter bertajuk ‘Dirty Vote’ sangat positif karena dalam film tersebut diungkapkan berbagai praktik kecurangan yang dilakukan oleh pihak yang ingin memenangkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden dukungan mereka. 

Mungkin anda suka

Todung dalam konferensi pers di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu sore (11/2/2024), mengatakan film tersebut dapat menjadi pendidikan politik yang bagus untuk masyarakat. Menurutnya, lebih banyak hal-hal positif yang didapatkan daripada mengulik lebih jauh sisi negatif yang jauh dari manfaat.

“Kalau kita concern dengan misalnya politisasi bansos, film ini juga mengingatkan soal itu. Kalau kita concern misalnya dengan penyebaran 20 persen suara ini ada kaitannya dengan kebijakan membuat Papua menjadi enam provinsi,” jelasnya.

Melalui film ini, Todung berharap bahwa mayoritas masyarakat mendapat belajar lebih jauh mengenai politik bangsa. Apalagi, langkah ini juga dapat meningkatkan kemelekan mereka dalam memahami dinamika politik di Indonesia.

Film dokumenter Dirty Vote disutradarai oleh Dandhy Dwi Laksono. Dalam siaran tertulisnya, Dandhy menyampaikan film itu bentuk edukasi untuk masyarakat yang pada 14 Februari 2024 akan menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu 2024.

“Ada saatnya kita menjadi pendukung capres-cawapres, tetapi hari ini saya ingin mengajak setiap orang untuk menonton film ini sebagai warga negara,” kata Dandhy.

Dia menjelaskan film itu digarap dalam waktu sekitar dua minggu, yang mencakup proses riset, produksi, penyuntingan, sampai rilis. Pembuatannya, dia menambahkan, melibatkan 20 lembaga, antara lain Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Bangsa Mahardika, Ekspedisi Indonesia Baru, Ekuatorial, Fraksi Rakyat Indonesia, Perludem, Indonesia Corruption Watch, JATAM, Lokataru, LBH Pers, WALHI, Yayasan Kurawal, dan YLBHI.

Dalam waktu kurang lebih 5 jam setelah siar di YouTube, film itu saat ini telah dilihat 355.831 orang dan dan disukai oleh 51.294 pengguna YouTube.

Back to top button