News

Merespons Hasil Survei Litbang Kompas, Tagar Elektabilitas PAN Meroket Puncaki Trending Topik Twitter Indonesia

Jagat sosial media Twitter pada Rabu (24/3/2023) diramaikan oleh trending topic baru yang berisikan ribuan tweet dari warganet dengan tagar #ElektabilitasPANMeroket. Tagar ini disinyalir memuncaki topik di Twitter usai dirilisnya hasil survei Litbang Kompas.

Tagar #ElektabilitasPANMeroket mulai terlihat bergerak menjadi tweet trending pada pukul 09.08 WIB dan menduduki peringkat ketiga. Menariknya, tagar tersebut masih terus bertahan di trending hingga pukul 11.31 WIB walau berada di peringkat keempat dengan total tweet-nya mencapai 1.547 kicauan dari warganet.

Pembahasan mengenai tagar ini memang tak terlepas dari survei yang dirilis Litbang Kompas pada Selasa (23/5/2023) yang terdapat kenaikan elektabilitas dari parpol yang dipimpin oleh Zulkifli Hasan (Zulhas) itu. Pasalnya, elektabilitas PAN yang sebelumnya berada di 1,6 persen pada Januari 2023, angkanya melejit pada Mei 2023 menjadi 3,2 persen.

Banyak warganet yang mengunggah tweet #ElektabilitasPANMeroket tak lupa memasukan nama Ketua Umum PAN sekaligus Menteri Pedagangan RI Zulkifli Hasan dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kicauannya. Contohnya dari akun @nonopita_ yang menuliskan, “Dari survei Litbang yang sangat dipercaya terlihat #ElektabilitasPANMeroket hingga 2x lipat berkat kinerja @ZUL_Hasan yang ter-endorse oleh Presiden RI @Jokowi sehingga berdampak positif buat PAN.”

Pengamat Politik Universitas Padjadjaran (Unpad) Idil Akbar memberikan pandangannya terkait ini. Menurutnya, tweet-tweet atau cuitan ini bisa saja datang dari kader atau bakal caleg yang diusung PAN yang memang ingin mendorong semangat pendukung dari parpol tersebut yang mungkin khawatir dengan hasil survei Litbang Kompas.

“Ya ini hal yang normal, (tweet) ini katakanlah yang melakukannya merupakan para kadernya dan itu bagian dari harapan mereka supaya masih eksis di 2024 dan mendapat kursi di parlemen,” tuturnya kepada Inilah.com di Jakarta, Rabu (24/5/2023).

Ia melanjutkan, walau elektabilitas PAN dari hasil survei itu masih di bawah parliamentary threshold tapi ini bisa saja tak sesuai ketika digelarnya Pileg 2024. Apalagi survei ini dilakukan sebelum caleg-caleg dari PAN bergerak untuk mencari dukungan langsung dari rakyat.

“Survei itu menunjukkan data yang diperoleh ketika survei itu dilakukan, bahwa kemudian nanti ternyata yang sudah-sudah, baik PAN atau PPP, di mana mereka sering kali saat survei under threshold tetapi mereka bisa eksis ya itu karena, pertama mereka berhasil mempertahankan elektabilitas sehingga mereka tetap mendapatkan kursi di parlemen,” ujar Idil.

Kedua, lanjut dia, masyarakat masih banyak yang belum memilih. “Kalau terakhir dari Litbang Kompas itu 15%, jadi sebetulnya masih memungkinkan (elektabilitas meningkat),” tambah Idil menerangkan.

Hal senada juga disampaikan oleh pengamat politik di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Raharjo Jati terkait tweet #ElektabilitasPANMeroket yang sempat menjadi trending di Twitter. “Saya pikir itu merupakan bagian dari bentuk rasa optimis terhadap kenaikan elektoral partai,” kata Wasisto kepada Inilah.com, Rabu (24/5/2023).

Back to top button