Market

Produk UMKM Sumbar Manfaatkan World Islamic Entrepreneur Summit 2023

Alangkah bahagianya, bila produk-produk usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM bisa menjangkau pasar global. Apalagi promosinya di saat ajang yang skala internasional sehingga memudahkan untuk membuka jalur ekspor.

Demikian juga yang menjadi harapkan UMKM binaan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumatera Barat (Sumbar). BI memboyong produk-produk UMKM binaan dipajang pada kegiatan World Islamic Entrepreneur Summit yang diselenggarakan di Kota Padang. “Kami targetkan untuk diekspor ke berbagai negara,” kata Kepala BI Perwakilan Sumbar,  Endang Kurnia Saputra di Padang, Sumbar, Kamis (6/9/2023).

Ia mengatakan produk-produk UMKM binaan BI yang dipamerkan pada World Islamic Entrepreneur Summit 2023 di Kota Padang tersebut, telah memperoleh sertifikasi halal.

“Semua produk yang dipajang di agenda WIES ini telah mengantongi sertifikat halal terutama kulinernya,” kata eks Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta tersebut.

Ia menyebutkan sebanyak 98 persen produk UMKM di Sumbar merupakan produk yang dinilai sudah sesuai standar syariah.

BI menyakini aneka produk asal Ranah Minang yang diekspor ke berbagai negara bisa membantu percepatan atau pertumbuhan ekonomi daerah maupun nasional.

Secara regulasi, Endang menjelaskan produk-produk asal Sumbar sudah memenuhi untuk diekspor ke negara peserta WIES 2023 ini. Hanya saja saat ini produk asal Ranah Minang masih terkendala terkait dengan kuantitas sertifikasi halal.

Hingga saat ini tercatat 298 UMKM binaan BI Perwakilan Sumbar yang telah mengantongi sertifikat halal.

Pemerintah bersama BI dan pihak terkait lainnya terus berupaya meningkatkan jumlah sertifikat halal sebagai syarat utama ekspor ke negara-negara Muslim.

“Artinya, produk asal Sumbar ini tidak sulit untuk menembus pasar lokal maupun pasar internasional,” ujarnya.

Secara umum, Endang memaparkan peran yang dilakukan lembaga tersebut dalam mendorong atau memajukan industri halal dan ekonomi syariah di Sumbar dan Indonesia secara umum.

“Peran BI yakni sebagai akselerator, inisiator, dan regulator,” kata dia.

Khusus di daerah, kata Endang, BI lebih banyak fokus kepada akselerasi produk-produk industri halal. Tujuannya, agar UMKM di Sumbar memiliki daya saing saat masuk ke pasar yang lebih luas.

Back to top button