News

Membandingkan Biaya Haji RI dengan Negara Tetangga

Panitia kerja (Panja) Komisi VIII DPR RI dan Panja pemerintah sepakat bahwa rata-rata Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 1444 H atau 2023 (biaya haji 2023) sebesar Rp90.050.637,26.

Kesepakatan ini diambil dalam rapat Panja terakhir antara Komisi VIII DPR RI dengan pemerintah dan stakeholder terkait, sebelum pengambilan keputusan bersama Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.

BPIH terdiri dari rata-rata Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) yang ditanggung jemaah haji sebesar Rp49.812.700,26 atau 55,3 persen dari total BPIH, lebih kecil dibanding usulan awal sebesar Rp69 juta.

Sementara, nilai manfaat yang akan ditanggung oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) rerata Rp40.237.937 atau 44,7 persen dari semula Rp30 juta atau 30 persen. Selain kenaikan komponen biaya transportasi pesawat udara dan akomodasi yang meliputi penginapan dan katering, biaya haji 2023 naik karena adanya kenaikan yang tak bisa dihindari dari kebijakan pemerintah Arab Saudi. Biaya tersebut adalah Masyair.

Melansir situs resmi Kementerian Agama RI, pelayanan Masyair adalah biaya untuk prosesi ibadah haji selama di Arafah, Mina, dan Muzdalifah selama empat hari. Ada kenaikan biaya Masyair dari awalnya sekitar 1.800 riyal atau jika dirupiahkan setara dengan Rp7,22 juta (kurs Rp4.015). Biaya Masyair naik signifikan menjadi 5.656 riyal atau Rp 22,71 juta.

Kenaikan ini diberlakukan ke negara-negara pengirim jamaah haji, termasuk Indonesia dan Malaysia. Hal ini membuat biaya haji di kedua negara melonjak. Hanya saja, kenaikan layanan itu mestinya sebanding dengan kenaikan biaya yang dibayarkan dan tidak terlalu memberatkan.

Selain itu, terdapat pula komponen biaya haji 2023 lainnya dari pemerintah Arab Saudi seperti visa haji dan pajak.

Bagaimana perbandingan biaya haji Indonesia dengan sejumlah negara tetangga satu rumpun yakni Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam?

Malaysia

Dengan kondisi demografi yang paling mirip dengan Indonesia, Malaysia menjadi negara pembanding yang cukup sepadan. Mengutip laman resmi tabunghaji.gov.my, pemerintah Malaysia mengungkapkan biaya haji per jamaah untuk warga negaranya yakni sebesar MYR28.632 atau setara dengan Rp100,64 juta (kurs Rp 3.515). Biaya ini digunakan untuk memenuhi semua kebutuhan termasuk penerbangan, transportasi, akomodasi di Makkah dan Madinah, makan dan pembayaran ke Pemerintah Arab Saudi.

Kendati demikian, ini bukanlah angka final. Tiap individu bisa saja membayarkan dana yang berbeda, pasalnya pemerintah memberikan subsidi kepada para jemaah haji. Subsidi tersebut dibagi menjadi dua kategori yakni B40 (bottom 40) atau penduduk dengan pendapatan 40 persen terbawah dan kategori Bukan B40 untuk selebihnya.

biaya haji
Rombongan haji Malaysia tiba di Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur usai menunaikan ibadah di Tanah Suci. [foto: Bernama]

Adapun pembayaran final bagi B40 ditetapkan sebesar MYR10.980 (Rp38,59 juta) dan memperoleh subsidi hingga 62 persen. Sedangkan yang masuk dalam kategori Bukan B40 diwajibkan membayar MYR12.980 (Rp45,62 juta) dengan subsidi bantuan yang diperoleh mencapai 55 persen dari total biaya haji keseluruhan. Sementara untuk warga negara Malaysia yang berangkat haji untuk kedua kalinya, dikenakan penuh tanpa adanya potongan subsidi.

Itu artinya, secara keseluruhan besaran total ongkos biaya haji antara Malaysia dan Indonesia relatif sama karena berada di kisaran Rp100 juta. Ongkos haji Malaysia sedikit lebih besar. Meski demikian jumlah langsung dibayarkan penduduk Malaysia jauh lebih kecil karena subsidi jumbo dari pemerintah yang setidaknya mencapai 55 persen.

Selain itu, jika dilihat dari angka beban langsung yang ditanggung jamaah, warga Malaysia untuk kategori tertinggi –Bukan B40– membayar lebih rendah dari pada yang dibayarkan masyarakat Indonesia, khusus untuk yang melaksanakan ibadah haji pertama kali.

Singapura dan Brunei Darussalam

Jika dibandingkan dengan penduduk Indonesia, jumlah penduduk di Singapura dan Brunei tergolong jauh lebih sedikit. Sebagai negara yang kaya raya, diketahui kedua negara ini menetapkan biaya haji yang sangat tinggi bagi para penduduknya

Mengutip situs resmi Majlis Ugama Islam Singapura (MUIS), untuk tahun ini jumlah kuota haji negeri Singa diberikan sebanyak 900, mirip dengan yang diperoleh Brunei sebanyak 1.000 kuota. Namun angka tersebut jauh lebih kecil dari Indonesia dan Malaysia yang masing-masing mendapatakan kuota sebanyak 221.000 dan 31.600 kuota.

MUIS telah menyetujui 13 agen perjalanan yang berhak menawarkan paket perjalanan ibadah haji kepada warga Singapura. Total paket perjalanan yang ditawarkan 13 agen tersebut mencapai 30 paket.

Biaya Haji
Jemaah haji Singapura tengah berdoa bersama di Bandar Udara Internasional Changi sebelum berangkat menunaikan ibadah ke Tanah Suci. [foto: The Straits Times]

Berdasarkan data yang dipublikasikan MUIS, paket perjalanan haji paling murah yang ditawarkan agen perjalanan berada di angka SG$8.490 atau setara dengan Rp96,93 juta (asumsi kurs Rp11.416). Sementara itu paket termahal yang ditawarkan mencapai SG$22.645 atau mencapai Rp258 juta. Namun secara rata-rata paket haji tahun ini berada di harga SG$14.150 atau Rp161,55 juta.

“Jemaah sangat disarankan untuk mengevaluasi paket haji dengan hati-hati sebelum memutuskan mana yang sesuai dengan kebutuhan dan keterjangkauan Anda,” tulis MUIS dalam situs resminya.

Untuk Brunei Darussalam, mengutip data salah satu biro perjalanan haji utama di Brunei, biaya haji yang ditawarkan bervariasi tergantung paket yang dipilih oleh jamaah. Biaya tersebut bahkan jauh lebih mahal dari yang ditawarkan kepada warga Singapura.

Biaya haji termurah yang ditawarkan Darussalam Holdings berada di harga BN$12.200 atau setara dengan Rp139,54 juta (asumsi kurs Rp11.437). Sementara itu paket termahal dibanderol di harga BN$21.000 atau setara dengan Rp240,19 juta.

Back to top button