News

Media Internasional Soroti Meledaknya Gudang Amunisi TNI


Sejumlah media internasional menyoroti kebakaran dan meledaknya Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) milik Kodam Jaya di perbatasan Bekasi-Bogor yang terjadi pada Sabtu (30/3/2024) malam.

Media berbasis di China, South China Morning Post atau SCMP, melaporkan kebakaran di Gudmurah Kodam Jaya itu menyebabkan serangkaian ledakan keras hingga menimbulkan jilatan api ke langit malam.

SCMP juga menyoroti petugas pemadam kebakaran yang menggunakan mobil robot untuk membantu memadamkan api.

Salah satu media yang berbasis di Singapura, Channel News Asia atau CNA, juga mewartakan hal serupa. CNA menyoroti pernyataan Pangdam Jaya Mayjen TNI Mohammad Hasan yang menyatakan kebakaran disebabkan oleh amunisi kedaluwarsa yang tidak stabil.

“Ledakan pertama terdengar sekitar pukul 18.00 (19.00 waktu Singapura) pada hari Sabtu di sebuah depot yang digunakan untuk menyimpan amunisi kadaluarsa di dalam kompleks militer dekat Jakarta,” tulis CNA dalam laporannya.

Free Malaysia Today juga ikut menyorot kejadian hebat tersebut. Media asal Malaysia itu menulis bahwa militer Indonesia tak merilis sejumlah benda berbahaya yang dilarang, tetapi memperingatkan warga untuk tak menyentuh karena dapat membahayakan.

Mereka juga menyoroti penggunaan kendaraan mobil robot yang digunakan oleh tim pemadam kebakaran.

Media asal Israel Jerusalem Post juga ikut menyoroti peristiwa itu.

“Petugas pemadam kebakaran Indonesia berjuang untuk memadamkan api besar yang terjadi di fasilitas amunisi militer di luar ibu kota,” demikian laporan Jerusalem Post.

Mereka juga memuat pernyataan salah satu perwira TNI yaitu Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi yang mengatakan bahwa pihak berwenang sedang mengevakuasi orang-orang di lingkungan sekitar.

Kebakaran yang melanda gudang amunisi tersebut berhasil dipadamkan pada Minggu (31/3/2024) dini hari.

Hingga kini, pihak TNI Indonesia memastikan tidak ada korban jiwa akibat peristiwa yang terjadi di dekat pemukiman penduduk tersebut.

TNI pun berjanji bakal mengevaluasi mekanisme penyimpanan amunisi usai peristiwa ini terjadi.

 

Back to top button