Market

Mandiri Institute: Tren Tabungan Kelompok Bawah Naik Tipis


Ada kabar baik dari sektor perbankan bahwa jumlah pemilik tabungan mengalami kenaikan meski tipis. Indeksnya mencapai 41,3 dengan tingkat belanja mencapai 114,7.

“Kalau kita lihat memang tren tabungan masyarakat yang sebetulnya sudah kita amati di tahun lalu, terutama untuk kelas bawah, terus mengalami penurunan. Tapi, beberapa bulan terakhir, ada titik cerah. Di mana tren tabungan masyarakat bawah mulai meningkat,” kata Head of Mandiri Institute, Teguh Yudo Wicaksono, Jakarta, dikutip Rabu (15/5/2024).

Proporsi tabungan terhadap pendapatan kelompok menengah-bawah, kata dia, mencapai 17 persen pada 2024. Atau lebih baik ketimbang 2023 yang sebesar 16,2 persen. Rata-rata tabungan per bulan untuk kelompok menengah-bawah sebesar Rp500 ribu pada tahun ini, bergerak stagnan dibandingkan 2023.

Untuk kategori kelompok menengah, tren tabungan cenderung menurun ke angka 94,2 dengan tingkat belanja 122,2 dengan proporsi tabungan terhadap pendapatan 19,2 persen. Atau turun tipis dibandingkan 2023 sebesar 19,3 persen.

Adapun kelompok atas mengalami peningkatan dari segi belanja dan tabungan, masing-masing mencapai angka 110,0 dan 109,9 dengan proporsi tabungan terhadap pendapatan 19 persen pada tahun ini, tahun sebelumnya 19,8 persen.

“Kalau kita lihat secara dalam jangka panjang dari 2017 kemudian juga di 2023, kalau kita lihat rata-rata penghasilan bersih masyarakat kan itu tumbuh 15,9 persen (di tahun 2023) kalau kita bandingkan dengan di tahun 2017, sementara harga itu tumbuh lebih cepat, 18,5 persen,” ucap dia.

Dia menjelaskan bahwa mungkin ada sejumlah proporsi tabungan yang digunakan untuk membayar cicilan yang mengalami peningkatan.

Hampir di seluruh kategori kelompok pendapatan, misalnya kelas menengah, memiliki proporsi pembayaran cicilan terhadap pendapatan pada tahun 2023 sebesar 10,9 persen dan 13,6 persen pada 2024. Begitu pula dengan kelas atas yang mencapai peningkatan 11,0 persen pada 2023 dan 14,0 persen pada tahun 2024.

Terkait dengan rata-rata pembayaran cicilan per bulan, ucap Yudo, juga mengalami peningkatan untuk kelompok kelas menengah dan atas.

“Rata-rata pembayaran cicilan untuk kelompok middle class di tahun 2024 itu menjadi Rp2 juta per bulan, meningkat dari Rp1,5 juta (pada tahun 2023), sementara di upper class itu meningkat drastis Rp8,1 juta dari Rp6 juta di tahun 2023,” kata Teguh. 

“Jadi memang story-nya adalah tekanan spending, terutama di kelompok menengah dan juga menengah bawah. Beberapa digunakan untuk membayarkan cicilan, sementara pendapatan tidak sejalan dengan kenaikan dari harga-harga,” ujar dia.
 

Back to top button