News

MAKI Sebut Firli Bahuri Banci, Kuasa Hukum Buka Suara

Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman menyebut ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri banci lantaran bersembunyi usai diperiksa Bareskrim terkait dugaan pemerasan terhadap eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL). Merespons hal tersebut, Kuasa hukum Firli Bahuri, Ian Iskandar angkat bicara.

“Banci gimana, dia itu jendral bintang tiga artinya punya sifat ksatria. Ini kan cuma masalah psikologis, bukan soal banci kebayang fitnah dilontarkan bertubi tubi, secara rasional ada kegerahan dan ketidaknyamanan ketika berhadapan dengan media yanag menyerang martabat beliau seolah olah sudah menjadi bersalah dan tersangka,” ujar Ian dihubungi wartawan di Jakarta, Sabtu (18/11/2023).

Ian menyarankankan, MAKI tidak perlu mengomentari bahkan sampai menghakimi Firli Bahuri. Dia mengatakan, MAKI seharusnya bekerja sesuai dengan porsinya saja.

” Tidak perlu MAKI menjadi hakim cukup bersuara menyuarakan yang pada porsinya, bukan menghakimi body shaming. Maki beranjak dari kedangkalan pemahaman tidak tahu mana sikap kritis dan mana sikap mencaci,” katanya.

Dia menegaskan, sikap yang diperlihatkan Firli merupakan ketidaknyamanan. Dia meminta hal itu tidak didramatisasi.

Sebelumnya, Koordinator MAKI, Boyamin Saiman menyebut Ketua KPK Firli Bahuri merupakan sosok pemimpin yang memalukan. Hal ini berkaca pada sikapnya usai diperiksa tim penyidik gabungan Ditreskrimsus Polda Metro dan Bareskrim Polri, terkait kasus dugaan pemerasan terhadap mantan Mentan SYL.

Firli diketahui memilih menghindari kejaran awak media. DIa bahkan menutup kedua wajahnya agar tidak dipublikasikan usai menjalani pemeriksaan.

“Saya tidak bisa berkata apa-apa lagi atas ngumpetnya pak Firli kecuali satu kata memalukan. Memalukan atas perbuatan yang dilakukan pak Firli,” ujar Bonyamin kepada wartawan, Sabtu hari ini

Boyamin mengatakan, Firli seharusnya memberi klarifikasi kepada masyarakat jika memang merasa tidak terlibat kasus pemerasan tersebut.

“Ketua KPK yang mestinya dibanggakan ternyata cemen. Ternyata mohon maaf agak istilahnya ini adalah “banci” tidak gentleman,” katanya.

Back to top button