News

Kunjungan Kerja Ganjar: Beri Bantuan ke Politeknik Gusdurian hingga Menginap di Rumah Petani

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melakukan serangkaian kunjungan kerja selama dua hari terakhir. Rabu (26/7/2023), Ganjar mengunjungi Yayasan Politeknik Gusdurian Banyumas. Dalam kunjungan itu, Ganjar turut memberikan bantuan kepada kampus yang menyediakan program studi vokasi dengan gelar sarjana terapan tersebut.

Bantuannya berupa 10 unit set komputer dan 2 unit kamera, langsung Ganjar kepada Direktur Politeknik Gusdurian, Ngutsman Mukromin. Bantuan yang bersumber dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jawa Tengah dan CSR itu diharapkan dapat menunjang metode pendidikan di kampus tersebut.

Menurutnya, pemberian bantuan tersebut adalah bentuk gotong royong dalam mewujudkan penyelenggaraan pendidikan yang baik. Dukungan itu, diharapkan bisa menjadi fondasi dalam merintis akses pendidikan bagi masyarakat.

“Ini cara kami bergotong royong. Namun harapan kami ini bisa menjadi fondasi. Saya titip pada dosen, pendiri yayasan dan mereka yang peduli siapkan dengan baik. Nanti yang sekolah di sini bisa benar-benar mendapatkan metodologi belajar yang bagus. Dan anak-anak bisa menjadi anak yang cerdas dan terampil,” paparnya di Banyumas, Rabu (26/7/2023).

Malam sebelumnya, Selasa (25/7/2023), Ganjar juga melakukan kunjungan ke warga. Kegiatan bertajuk Ngopi Bareng Gubernur ini kembali digelar usai pandemi COVID-19. Dalam kesempatan itu, Ganjar menginap di rumah Ahmad Sumardi, seorang petani di Desa Mertasari RT05/RW05 Kecamatan Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara.

Ganjar menjelaskan, kegiatan menginap di rumah warga adalah pendekatan untuk mengatasi persoalan di masyarakat, terutama pengentasan kemiskinan ekstrem. “Obrolan biasanya nginap di desa, sambil santai atasi persoalan bisa lebih detil kita kerjakan,” ujarnya.

Menurutnya, hal semacam itu dapat membuatnya lebih tahu dan peka terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakat. Misalnya ada berapa rumah tak layak huni, berapa angka putus sekolah dan lainnya.

“Sambil ngopi kami follow up yang tadi malam (Ngopi Bareng Gubernur). Kami minta data karena sekarang masuk teknis dan teknokratis. Tadi malam, kita temukan anak hanya lulusan SD, kami minta dirayu agar mau sekolah paling tidak lulus SMA. Biasanya, kami minta nomor telpon satu-satu, kami tempel sampai berhasil (penyelesaiannya),” tutur dia.

Ahmad Sumardi merasa bangga dan senang ada seorang gubernur mau menginap di rumah seorang petani dengan rumah seadanya, seperti miliknya. Meski ditempati bermalam Gubernur, Sumardi mengaku tidak melakukan persiapan khusus. Baik sajian makan dan tempat untuk tidur.

“Tidak ada persiapan khusus, ya hanya menyiapkan tikar. Karena memang pemberitahuannya mendadak. Tapi kondisi rumah saya ya begini, apa adanya,” ungkapnya.

Back to top button