News

Kasus Kopi Sianida Ramai Lagi, Hotman Paris Minta Jokowi Turun Tangan

Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea mempertanyakan tidak adanya autopsi pada jasad Wayan Mirna Salihin yang diduga meninggal karena kopi yang mengandung sianida.

Dengan tidak adanya autopsi, Ia menilai putusan hakim terhadap vonis Jessica Wongso 20 tahun sebagai pembunuh tidaklah kuat.

“Dimata hukum belum bisa dibuktikan, bahwa Jessica meninggal karena (kopi yang mengandung bahan) sianida. Kalau tidak ada autopsi, kan bukti satu-satunya otentik,” ujar Hotman di akun Instagramnya @hotmanparisofficial, Minggu (8/10/2023).

Menurut Hotman, berdasarkan Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) 183, hakim harus memutuskan terdakwa berdasarkan dua alat bukti cukup. Melihat proses persidangan yang tidak cukup bukti, seharusnya Jessica bebas.

“Bisa saja Jessica bersalah dan bisa juga tidak bersalah. Karena, dimata hukum belum bisa dibuktikan,” tegasnya.

Hotman pun meminta Presiden Joko Widodo turut ambil andil masalah yang masih menjadi misteri delapan tahun terkahir ini.

“Kepada Bapak Jokowi ini kesempatan bapak untuk mulai memberikan atensi atas kasus ini karena rakyat mu sudah terpecah belah dan satu-satunya pegangan bagi bapak 183 KUHAP harus ada dua alat bukti baru orang bisa dipidanakan,” tandasnya.

Sebelumnya, kasus Kopi Sianida yang terjadi pada 6 Januari 2016 lalu kembali viral setelah layanan streaming Netflix menayangkan film berjudul “Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso”.

Kepolisian dan pengadilan sudah menetapkan Jessica Wongso sebagai pelaku utama dan divonis bersalah.

Namun setelah film dokumenter itu rilis, banyak masyarakat yang mempertanyakan fakta kebenaran yang sebenarnya terjadi di dalam kasus tersebut.

Sebab, ada banyak kejanggalan yang masih belum terungkap, salah satunya tidak ada bukti secara langsung yang menyebut Jessica adalah pembunuhnya.

Tidak hanya itu, para penonton juga mempertanyakan alasan kenapa ayah Mirna yang enggan melakukan autopsi jenazah Mirna dan cenderung fokus memenjarakan Jessica Wongso. 

Back to top button