Market

Konsesi Kualanamu Kerek Investasi dan Perdagangan RI

Pengoperasian dan pengembangan Bandara Kualanamu melalui kerja sama antara PT Angkasa Pura II dengan GMR Airports Consortium membantu kerek investasi dan perdagangan RI.

GMR Airports Consortium sebagian sahamnya dimiliki oleh perusahaan operator jaringan bandara terkemuka asal perancis yaitu Aeroports De Paris (ADP).

Pengembangan bandara di ujung Pulau Sumatra itu akan menjadikan Kualanamu sebagai hub di kawasan Asia yang mencakup Asia Selatan dan Kawasan Indo-China.

Prospek perdagangan dan investasi dari negara tetangga ke Indonesia sangat cerah. Pengembangan Bandara Kualanamu juga akan mengedepankan konsep Aerotropolis.

Karena bandara sebagai pusat perkembangan perkotaan yang mempengaruhi perkembangan area komersial dan pertumbuhan ekonomi wilayah. Bandara akan memiliki peran utama bagi berkembangnya wilayah perkotaan baru tersebut.

Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Yusuf Rendy mengatakan kerja sama ini akan meningkatkan trafik penerbangan internasional. Sehingga dapat menarik investasi untuk sektor industri, khususnya di Sumatera Utara.

“Tujuan dari kerja sama ini memberikan kesempatan kepada mitra untuk mengelola bandara Kualanamu, termasuk menanggung beban pengelolaan, sehingga kunjungan lewat penerbangan akan lebih banyak ke sana dan mendatangkan investasi untuk sektor industri di Sumatera. Sementara dari pihak pemerintah mendapatkan keuntungan dari bagi hasil pengeloaan bandara tersebut,” kata dia, Senin (20/12/2021).

Adapun sektor yang berpeluang untuk dibidik investor salah satunya industri pengolahan dan komoditas kelapa sawit.

“Nanti bisa mendatangkan investasi untuk sektor industri di sana, kelapa sawit misalkan atau bidang industri yang lain,” ujarnya.

Kerja sama ini juga bakal mendorong Bandara Kualanamu sebagai salah satu pusat distribusi rantai pasok global di kawasan Asia.

Serta berpeluang mengimbangi Changi Airport di Singapura dan Kuala Lumpur International Airport (KLIA) di Malaysia.

Posisi Kualanamu sebagai hub, akan meningkatkan efisiensi bisnis di Tanah Asia sehingga hal ini akan menjadi pertimbangan bagi investor untuk meningkatkan perdagangan maupun menanamkan modalnya di Indonesia.

Letak Bandara Kualanamu yang cukup dekat dengan Medan, juga menjadi daya tarik bagi para pelancong dan calon investor untuk mengembangkan pusat ekonomi di kawasan tersebut.

“Karena kita kan sebetulnya ingin menjual keunggulan kompetitif kita (dari kerja sama ini). Termasuk industri pariwisata, karena masuknya wisatawan mancanegara lewat bandara Kualanamu,” ujarnya.

Hal ini dapat menjadikan Medan sebagai kota berkelas internasional yang mampu bersaing dengan Kuala Lumpur dan Singapura.

Back to top button