News

Konflik Iran-Israel Memicu Perang Dunia III, Ini yang Perlu Indonesia Lakukan


Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana mengatakan, Pasal 51 Piagam PBB juga bisa dijadikan dalil oleh pihak barat untuk membantu Israel dalam menghadapi Iran. Jika dibiarkan, bukan mustahil memicu Perang Dunia III.

Mungkin anda suka

“Perang di Timur Tengah (ini) akan bereskalasi yang menjurus pada terjadinya Perang Dunia III, yang tentunya akan merugikan seluruh umat manusia,” ujar Hikmahanto kepada Inilah.com saat dihubungi di Jakarta, Minggu (14/4/2024).

Hikmahanto mengatakan, campur tangan AS tentu akan mengundang kecaman dari pihak-pihak yang berseberangan. Menurutnya, AS selalu keras kepala kalau sudah urusan Israel, hal ini yang perlu diwaspadai.

“Meski AS (Amerika Serikat) sudah membuat pernyataan akan berada di belakang Israel, namun dunia akan mengecam sikap AS ini. Bila AS akan tetap membantu Israel dalam serangan balasan ke Iran, bukannya tidak mungkin negara-negara lain, seperti Korea Utara dan Rusia, akan membantu Iran,” kata Hikmahanto.

Menurutnya pemerintah Indonesia perlu turun tangan, untuk memastikan agar serangan bisa dihentikan, termasuk serangan ke Gaza oleh Israel.

Setidaknya, tutur dia terdapat tiga upaya yang dapat dilakukan Indonesia, sebagai negara sahabat Iran. “Pertama, meminta Dewan Keamanan PBB untuk melakukan sidang darurat atas serangan Israel ke Kedubes Iran. Bila perlu berinisiatif membuat Resolusi Majelis Umum yang mengutuk tindakan Israel,” tegasnya.

Lalu yang kedua, ia menambahkan, Indonesia perlu melakukan shuttle diplomacy ke AS, agar beberapa negara di Eropa tidak mendukung tindakan salah dari Israel.

“Negara-negara ini harusnya memberi contoh agar negara-negara tunduk pada hukum internasional. Ketiga, mendorong masyarakat global dan pemerintahan dunia agar rakyat dan pihak oposisi di Israel untuk menurunkan PM Nethanyahu,” ucap dia.

“Mengingat serangan ke Gaza maupun Iran, hanya bisa dihentikan oleh siapapun yang menjabat sebagai perdana menteri dan tidak dijabat oleh Benjamin Nethanyahu,” ujarnya lagi.

Sebelumnya,  Direktur Crisis Research Institute di Universitas Oxford, Mark Almond menyatakan konflik ini bisa menyeret negara-negara besar seperti Amerika Serikat (AS), Rusia, India dan China, yang bisa saja berujung pada Perang Dunia III.

Ia mengatakan, tindakan menahan diri dari pihak AS sangat perlu dilakukan, karena bisa memancing keterlibatan Presiden Russia Vladimir Putin sebagai pihak yang berkepentingan dalam bisnis minyak bumi. Jika bicara soal minyak, tentu akan menyeret juga India dan China.

Konflik ini, menurutnya akan menjadi keuntungan bagi Putin karena hal tersebut akan menaikkan harga energi yang pada gilirannya akan membiayai perangnya di Ukraina, karenanya tindakan menahan diri AS sangat perlu.

Ia juga mengatakan, di sisi lain Tiongkok dan India adalah importir minyak yang besar, tentu para penguasa di Beijing dan Delhi tidak ingin melihat perang nyata yang dapat menyeret perekonomian mereka ke dalam depresi.

“Perang besar-besaran antara Iran dan Israel akan menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi manusia. Bahkan jika perang tersebut tidak bersifat nuklir,” ungkap Mark Almond dikutip Mirror, Minggu (14/4/2024).

Back to top button