News

Kepercayaan Publik ke DPR Rendah, Gerindra: Akibat Ekspektasi Terlalu Tinggi

Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei tentang kepercayaan publik terhadap lembaga-lembaga penegak hukum dan perpajakan di Indonesia. Dalam hasil survei tersebut menunjukan kepercayaan publik terhadap DPR RI mengalami kemerosotan hingga angka 68,5 persen.

Menanggapi itu, politikus Partai Gerindra Habiburokhman menilai bahwa rendahnya kepercayaan publik merupakan gambaran dari tingginya ekspektasi masyarakat terhadap DPR RI.

“Rendahnya tingkat kepercayaan publik kepada DPR cerminan dari ekspektasi masyarakat yang begitu tinggi. Jadi kita diharapkan bekerja sangat baik, contoh misalnya, kasus per kasus dalam konteks pengawasan, ada kasus Bima di Lampung kita anggota DPR mengingatkan supaya penegak hukum tidak melakukan penindakan hukum terhadap yang bersangkutan. Itu atensi kerakyatan namanya tapi tetap dianggap biasa saja oleh masyarakat karena ekspektasinya memang tinggi,” ujar Habiburokhman secara daring, diakses dari Jakarta, Minggu (2/7/2023).

Menurutnya, anggota DPR sejauh ini hanya menjalankan tugas dan fungsi masing-masing sesuai aturan yang berlaku. Lainnya ceritanya, sambung dia, bila diberi fungsi khusus, maka DPR berpeluang untuk memperbaiki citranya.

“Tidak ada fungsi khusus di DPR yang bertugas untuk misalnya menaikkan kepercayaan publik, ini mungkin kalau lembaga lain ada kita perbaikan citra. Kita masing-masing bekerja sesuai tupoksi melaksanakan tugas pengawasan dan anggaran,” katanya.

Terlepas itu, ia mengklaim, kinerja DPR RI yang meningkat setiap tahunnya. Salah satu tolok ukurnya, sambung dia, adalah kepatuhan para legislator terhadap kode etik dalam melakukan tugasnya.

“Saya perlu sampaikan bahwa DPR dalam konteks kinerja karyawan sudah cukup bagus, yang pertama soal kehadiran terus meningkat setiap tahunnya, kemudian kepatuhan terhadap kode etik dalam melaksanakan kegiatan juga meningkat dalam konteks kunjungan daerah pemilihan (Dapil) juga meningkat dalam empat tahun belakangan. Ini tidak pernah kita umbar berlebihan karena memang sudah seharusnya kami lakukan,” ungkapnya.

Kendati begitu, Habiburokhman tetap mengapresiasi hasil survei tersebut. Menurutnya temuan tersebut bisa menjadi bahan pembelajaran agar anggota DPR bekerja lebih maksimal lagi, demi meraih kepercayaan publik.

“Kami tidak ada masalah dengan hasil survei ini, justru dengan survei yang biasa-biasa saja ini dapat memicu DPR untuk terus memperbaiki diri dengan bekerja lebih baik lagi,” pungkasnya.

Back to top button