Hangout

Komeng Kuasai Suara Jabar, Pengamat Sebut jadi Fenomena Kejenuhan Publik Terhadap Kinerja Politisi


Direktur Esekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menyatakan kemenangan calon anggota legislatif Alfiansyah atau Komeng merupakan sebuah fenomena yang menarik. Hal tersebut terlihat dari sisi jumlah suara ia lebih dulu mendulang jutaan dukungan dibandingkan dengan caleg lainnya. 

“Kasus Komeng membawa fenomena di mana pemilih miliki tren tidak menganggap serius soal pilihan DPD, Komeng punya banyak alasan dipilih, tentu di luar soal kapasitas,” kata Dedi saat dihubungi Inilah.com di Jakarta, Sabtu (17/2/2024). 

Dengan fenomena ini, Dedi menyebut jika kejenuhan publik pada kinerja politisi bangsa menjadi alasan meningkatkan suara Komeng. Ia menjelaskan hadirnya Komeng menjadi pelampiasan. 

“Dibanding memilih yang tidak dikenal dan sama saja soal kinerja, maka Komeng dipilih sebagai landasan tren, bukan soal harapan bekerja,” jelasnya. 

Selain itu, Dedi juga menyoroti latar belakang komedian Tanah Air ini. Menurutnya, Komeng tidak miliki catatan buruk serta dikenal sebagai popular figur yang memang apa adanya, tidak miliki skandal dan kontroversial. 

“Sehingga identitas yang baik di mata publik, membuat publik merasa nyaman dengan Komeng,” tuturnya. 

Sebelumnya, Komedian terkenal, Alfiansyah Bustami atau lebih dikenal dengan nama Komeng, menarik perhatian publik dengan cara unik saat maju sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Jawa Barat. 

Berbeda dari kebanyakan calon legislatif yang memilih pose resmi, Komeng memutuskan untuk menggunakan foto dengan gestur nyeleneh pada surat suara, dengan nomor urut 10.

Keputusan ini tidak hanya membuatnya trending di media sosial X, tetapi juga berhasil mengumpulkan dukungan signifikan yang semakin dekat ke Senayan. Berdasarkan penghitungan resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) hingga Sabtu, (17/2/2024), pukul 16.10 WIB, Komeng unggul jauh dengan perolehan 1.474.536 suara.

Komeng menjelaskan foto nyeleneh yang digunakannya di surat suara merupakan hasil selfie atau swafoto yang diambil di depan rumahnya pada suatu pagi, saat kondisi pencahayaan matahari dianggapnya sangat mendukung. 

 

Back to top button