News

Kisah Korban Gempa Cianjur, Hati Tony Terkoyak Temukan Keponakannya Tewas Tertimbun

Kamis, 24 Nov 2022 – 11:22 WIB

SDN Sukamaju I- inilah.com

Suasana SDN Sukamaju 01 yang rata dengan tanah akibat gempa di Desa Benjot, Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, Rabu (23/11/2022). (Foto: Inilah.com/Agus Priatna)

Gempa pada Senin (21/11/2022) datang tanpa permisi mengguncang Cianjur, banyak bangunan yang ambruk rata dengan tanah, salah satunya gedung SDN Sukamaju I Desa Benjot, Cugenang Kabupaten Cianjur.

Terselip banyak kisah di balik bencana ini, salah satunya yang dialami Tony Rajeb Suryaman, guru olahraga SDN Sukamaju I. Kepada Inilah.com, ia bercerita pengalamannya ketika gempa terjadi. Saat guncangan berkekuatan 5,6 magnitudo itu terjadi, Tony langsung ingat keluarga dan bergegas pulang ke rumah.

“Pas Senin jam 1an (13.00) anak-anak (siswa) sudah pulang. Pas kejadian gempa saya langsung pulang, saya inget keluarga enggak inget sekolah,” kata Tony di halaman SDN Sukamaju I, Rabu (23/11/2022).

Hati Tony terkoyak saat tiba di kediamannya yang lokasinya tidak berjauhan dari bangunan sekolah, ia dikejutkan karena keponakannya tertimpa reruntuhan dan meninggal dunia dalam kondisi memprihatinkan. Ia pun sempat memperlihatkan kepada Inilah.com kondisi jasad keluarganya dengan tubuh yang membiru dan berlapiskan debu akibat tertimpa reruntuhan. “Pas saya pulang nyelamatin keluarga saya. Keluarga saya meninggal dan juga baru ditemukan,” ujarnya.

Baru di malam harinya, dia teringat dengan kondisi bangunan sekolah. Tony menghubungi rekan sejawatnya untuk bersama-sama menyambangi sekolah agar mengetahui lebih lanjut bagaimana kondisi terdampak gempa.

Namun, keesokan harinya pada Selasa (22/11/2022) ia tertegun dan terpaku saat melihat kondisi bangunan sekolah yang rata dengan tanah. Semula, ia sempat mengira bangunan sekolah hanya retak atau mengalami kerusakan yang terbilang ringan. Tetapi, saat ia menengok sekolah yang berada di Jalan Gatot Mangkupraja itu sudah rata dengan tanah.

Lebih lanjut, ia bersama guru lainnya mulai menyisir dokumen sekolah yang masih diselamatkan dan berinisiatif untuk masuk ke celah reruntuhan mengambil sejumlah buku dan dokumen. Tony kemudian didampingi dengan seorang pria masuk dengan hati-hati dan mulai menyisir dokumen sekolah. Lalu, ia menemukan buku induk, raport siswa hingga dokumen penting lainnya.

Ia tuturkan, Kepala SDN Sukamaju I, Elis Safriah bersama guru perempuan lainnya memantau dari jarak yang relatif aman dan tetap mengingatkan untuk hati-hati. “Hati-hati, awas, ambil yang bisa aja, kalau yang tidak bisa enggak usah, bahaya,” katanya menirukan Elis yang bertutur dengan bahasa Sunda.

Dia bersama semua guru lainnya berharap keadaan lekas mereda dan sekolah dapat dibangun kembali agar siswa dapat mengeyam pendidikan demi masa depan mereka. “Kemarin sudah telepon sama orang Disdikpora koordinasi. Semoga bisa cepat selesai, sekolahnya dibangun lagi,” pungkasnya.

Back to top button