News

Khoirunnisa Nur Agustyati, Berjuang untuk Pemilu Berintegritas

Kamis, 10 Nov 2022 – 13:30 WIB

Ninis4 850x491 1 - inilah.com

Direktur Eksekutif Perludem Khoirunnisa Nur Agustyati. (Foto: Perludem)

Hari ini, Kamis (10/11/2022), bangsa Indonesia kembali memperingati Hari Pahlawan. Perjuangan para pahlawan yang berjasa merebut maupun mempertahankan kemerdekaan dari tangan penjajah sepatutnya menjadi inspirasi generasi muda berkarya sesuai bidang dan keahliannya masing-masing.

Hal itu pula turut disadari oleh Khoirunnisa Nur Agustyati. Perempuan berusia 36 tahun ini merupakan pegiat di bidang kepemiluan. Ia berkecimpung di Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem). Ninis, sapaan akrabnya tercatat sebagai direktur eksekutif di perkumpulan tersebut.

Ninis mulai menempati posisi direktur eksekutif Perludem sejak Agustus 2020. Ia menerima tongkat kepemimpinan dari Direktur Eksekutif Perludem sebelumnya, Titi Anggraini. Sebelum di Perludem, Ninis berkiprah sebagai peneliti di Center for Electoral Reform (Cetro). Sekadar informasi, Cetro pernah dipimpin Hadar Nafis Gumay yang kemudian pernah menempati posisi komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Kembali kepada Ninis, perjalanannya di dunia kepemiluan tak sekadar menjadi pemerhati atau pengamat maupun pemimpin di sebuah organiasi bidang pemilu dan demokrasi. Namun, lebih dari itu, terdapat misi yang lebih yang besar dan bermanfaat bagi bangsa dan negara. Misi ini terkait upaya menghadirkan pemilu berintegritas secara maksimal.

“Artinya ada nilai-nilai integritas. Memastikan pemilu harus sesuai prinsip luber (langsung umum bebas rahasia) dan jurdil (jujur adil),” kata Ninis kepada Inilah.com, Rabu (10/11/2022).

Ninis menilai, nilai-nilai integritas itu memiliki benang merah dengan nilai dan semangat yang dipegang teguh para pahlawan ketika memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

“Karena mereka tidak sekadar bertempur tapi bagaimana mau memaknai nilai-nilai pahlawan yang heroik,” ujar lulusan S2 Ilmu Politik Universitas Indonesia ini.

Oleh karena itu, Ninis mengingatkan agar nilai-nilai integritas itu harus dipegang teguh oleh para penyelenggara pemilu, peserta maupun rakyat sebagai pemilih. Ia bahkan berpesan khusus agar rakyat selaku pemilih harus bisa menolak iming-iming atau tawaran uang yang kerap menghampiri di kala penyelenggaraan pemilu

“Pemilih agar cerdas. Bahwa kita merdeka sebagai manusia begitu juga dalam memilih saat pemilu,” ujar Ninis.

Pembenahan Pemilu

Di sisi lain, wanita berkacamata itu memandang, banyak aspek yang masih perlu dibenahi menyangkut penyelenggaraan pemilu di Tanah Air. Hal ini tidak terlepas dari tujuan pemilu untuk memilih para wakil rakyat dan presiden serta wakil presiden. Ninis meyakini pembenahan secara berkelanjutan yang turut menyentuh aspek regulasi akan membuat proses penyelenggaraan pemilu bisa dipercaya rakyat baik proses maupun hasilnya.

Peran Milenial di Pemilu 2024

Ninis menyadari aroma kontestasi Pemilu 2024 kian terasa. Kalangan milenial maupun generasi muda akan mengambil peran penting dalam pesta demokrasi tersebut. Menurut Ninis, hal itu bukan tanpa dasar lantaran 60 persen pemilih pada Pemilu 2024 berasal dari kalangan muda.

Ninis pun menyarankan agar para partai politik (parpol) membuka pintu selebar-lebarnya atau memberi akses kepada para milenial untuk berpartisipasi dalam politik. Sebab, kontribusi mereka tidak bisa diremehkan.

Ninis menyebut, pembukaan akses itu juga bisa dilakukan parpol dalam bentuk mendekatkan diri kepada kalangan milenial. Namun, ia mewanti-wanti pendekatan sepatutnya tidak melalui aspek penampilan seperti busana yang menyesuaikan dengan selera anak muda. Namun lebih kepada upaya memahami aspek-aspek yang dibutuhkan oleh milenial menyangkut sosok pemimpin.

“Suara mereka (milenial) menentukan. Jangan jadikan mereka penonton,” ujar Ninis menutup perbincangan.

Back to top button