News

Ketum PP Muhammadiyah: Sebelum Umat Islam Punya Kalender Global, Kita Terus Bertoleransi

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, membuka acara “Gema Takbir Jogja” di Masjid Gedhe Kauman, Yogyakarta, Kamis (20/4/2023) petang. Acara ini digelar untuk merayakan syiar Islam menjelang Idul fitri 1444 H, yang jatuh pada hari ini Jumat (21/4/2023), serta menandai berakhirnya bulan suci Ramadan.

Dalam sambutannya, Haedar Nashir mengajak umat Islam untuk melaksanakan syiar takbir dengan kondusif, sekaligus menjunjung tinggi kebersamaan di antara berbagai kelompok Islam. Ia menegaskan bahwa umat Islam sejatinya bersaudara, termasuk keluarga besar Muhammadiyah dan komponen umat Islam lainnya yang akan melaksanakan salat Idul fitri pada 1 Syawal 1444 H atau 21 April 2023.

“Mari kita laksanakan syiar takbir ini dengan tertib, aman, nyaman, damai dan sekaligus juga menjunjung tinggi kebersamaan dari berbagai kelompok Islam yang sejatinya semua satu,” kata Haedar mengutip laman resmi Muhammadiyah, Jumat (21/4/2023)

Mengingat ada sebagian umat Islam yang merayakan Idul fitri pada Sabtu (22/4/2023), Haedar menekankan pentingnya toleransi, atau tasamuh, dalam menyikapi perbedaan penentuan 1 Syawal. Menurutnya, perbedaan tersebut merupakan hasil ijtihad ilmiah.

Haedar Nashir menjelaskan bahwa metode penentuan hilal yang digunakan oleh Muhammadiyah, yaitu Hisab Hakiki Wujudul Hilal, merupakan langkah untuk mewujudkan Kalender Global yang telah dicita-citakan melalui Konferensi negara-negara muslim dunia di Turki pada tahun 2016. Dengan adanya kalender tersebut, umat Islam tidak perlu menunggu pengumuman hari raya yang hanya bisa jatuh pada esok atau lusa harinya.

“Suatu saat ketika ada kalender global, kita akan satu dalam Beridulfitri Beramadan dan Beriduladha. Nah sebelum itu sampai, kita toleransi,” tegas Haedar,

Haedar menegaskan bahwa Islam selaras dengan ilmu pengetahuan dan umat Islam memerlukan kepastian metode yang aplikatif melalui teknologi, meskipun memerlukan waktu. Sebagai contoh, ia menyebutkan cara menentukan waktu salat yang kini sudah lebih pasti, serta sertifikasi arah kiblat bagi setiap masjid yang dikeluarkan Kementerian Agama.

Menutup sambutannya, Haedar Nashir mengajak umat Islam untuk tetap toleran dan menjunjung tinggi kebersamaan hingga terwujudnya Kalender Global yang diharapkan dapat menyatukan umat Islam dalam merayakan Idul fitri, Ramadan, dan Idul adha.

Back to top button