News

Ketua MUI Sebut Penipuan QRIS di Masjid Rugikan Umat, Imbau DKM Periksa Stiker

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Muhammad Cholil Nafis, menyampaikan kekecewaannya atas penipuan yang menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di sejumlah masjid yang merugikan umat. Cholil mengungkapkan kekesalannya atas penyalahgunaan teknologi ini oleh para pelaku.

“Saya menyesalkan penipuan dengan QRIS karena itu mengelabui umat,” kata Cholil mengutip Antara,  Rabu (12/4/2023).

Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU ) tersebut mengatakan bahwa pelaku penipuan ini jelas merupakan individu yang cerdas dan paham cara memanfaatkan kelemahan penggunaan QRIS. Sebelumnya, kasus pembajakan kotak amal di masjid dengan menempelkan stiker QRIS palsu sempat menjadi viral, mengakibatkan dana yang seharusnya masuk ke rekening masjid malah dialihkan ke rekening pelaku.

Menanggapi hal ini, Cholil mengimbau kepada pengurus masjid di seluruh Indonesia untuk melakukan pengecekan dan memastikan tidak ada stiker QRIS palsu yang ditempelkan di masjid mereka, sehingga dapat mencegah korban berikutnya.

“Kasihan, ini bulan Ramadan, orang-orang lagi pada dermawan, eh ternyata ada yang menipu disini,” ujar Cholil.

Ketua MUI juga menyarankan para pengurus masjid untuk melaporkan temuan stiker QRIS palsu kepada pihak berwajib, sehingga pelaku dapat segera dilacak dan dihentikan. Cholil menduga bahwa perbuatan ini tidak hanya dilakukan oleh satu atau dua orang saja, tetapi melibatkan sekelompok orang yang bekerja sama.

“Harus dicari siapa komplotannya, harus transparan agar masyarakat tidak ada lagi yang menjadi korban,” tegas Cholil.

Selain itu, Cholil mengimbau kepada masyarakat yang hendak bersedekah menggunakan QRIS untuk lebih waspada dan teliti dalam memeriksa identitas penerima dana. Pastikan bahwa nama yang tertera pada stiker QRIS sesuai dengan nama yayasan atau masjid yang bersangkutan, guna menghindari penyalahgunaan dana yang diperuntukkan bagi kegiatan keagamaan.

Back to top button