Arena

Susahnya Mendewasakan Suporter Indonesia

Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) mengaku insiden pelemparan bus yang ditumpangi para penggawa Timnas Thailand sebelum laga kontra Timnas Indonesia di Grup A Piala AFF 2022 menunjukkan wajah asli suporter Indonesia.

Ketua Umum PSTI, Ignatius Indro mengatakan minimnya edukasi dan pendewasaan dari elemen suporter menjadi faktor utama penyeban terjadinya kejadian memalukan tersebut.

“Kalo dari kami selalu berusaha juga melakukan edukasi kepada suporter mas. Terutama daerah-daerah irisan dengan rivalitas tinggi. Tapi kami sadar kami banyak memiliki kekurangan sumber daya,” kata Indro kepada Inilah.com, Sabtu (31/12/2022).

Indro menambahkan proses transformasi sepak bola pada prinsipnya belum berjalan. Kendati, lanjut dia, Indonesia sendiri sudah memiliki Undang-undang Keolahragaan yang didalamnya juga mengatur tentang suporter.

“Untuk itu saya mendesak Menpora untuk segera membuat aturan turunan hingga bisa memaksa seluruh stake-holder melakukan edukasi,” tambah Indro.

Indro juga mewanti-wanti, jika transformasi sepak bola merujuk pada aturan dalam UU Keolahragaan tidak segera dilakukan, hal-hal seperti ini akan terulang saat pelaksanaan even sepak bola berikutnya, tak terkecuali Piala Dunia U-20.

“Ini sudah demikian mendesak, setelah Tragedi Kanjuruhan, ada lagi insiden memalukan seperti ini. Jangan sampai ini terjadi saat nanti jika Indonesia masuk semifinal atau final atau bahkan saat even yang lebih besar lagi Piala Dunia U20,” tutur Indro.

Adapun pentolan suporter Indonesia ini berharap, pihak keamanan dalam hal ini Kepolisian dapat melakukan tupoksinya dengan optimal pada pertandingan-pertandingan bertensi tinggi.

“Kami memang belum berbicara denhan pihak Kepolisian. Kami mau sekali bertamu Pak Kapolri, tapi sampai saat ini belum ada kesempatan. Dan belum dilibatkan,” tegas dia.

Bus yang ditumpangi pemain, pelatih serta ofisial Thailand mendapatkan serangan dari pendukung Indonesia beberapa saat sebelum memasuki SUGBK. Akibatnya, kaca jendela bus tersebut retak.

Pelatih Thailand Alexandre Polking mengaku kecewa adanya oknum suporter yang melakukan teror hingga melempar batu ke arah bus yang ditunggangi timnya.

“Sangat disayangkan untuk melihat keadaan itu, itu seharusnya tidak terjadi, karena kami harus fokus ke pertandingan,” kata Polking.

Setali tiga uang, pelatih kepala Timnas Indonesia Shin Tae-yong ikut mengutuk keras kejadian pelemparan bus Timnas Thailand yang dilakukan oknum suporter jelang bentrok kedua tim.

Shin bahkan menyebut, FIFA berpotensi kembali melarang adanya penonton di tiap laga Timnas jika kejadian ini seolah menjadi hal yang dimaklumi.

“Jika kita terima sanksi lagi dari FIFA, bisa jadi kita tanding tanpa penonton. Jadi saya minta tolong lebih hati-hati lagi,” kata Shin pasca-pertandingan.

Back to top button